Belakangan ini, kebutuhan umat manusia mulai bergeser dari fitrah awalnya. Yang tadinya hanya berupa sandang, pangan dan papan, sekarang mulai bertambah menjadi smartphone, koneksi internet dan colokan listrik/baterai yang awet. Beberapa produsen perangkat elektronik secara jeli melihat peluang ini sebagai prospek bisnis yang menjanjikan. Dan hadirlah sebuah perangkat pendukung gawai berupa alat penyimpan daya, yang senantiasa kita sebut dengan istilah asingnya, power bank.
Berbagai merk berlomba-lomba menghadirkan berbagai jenis dan kapasitas power bank supaya diserap oleh pasar, namun sayangnya, merk yang tercantum di sana, walau terdengar ternama, belum jaminan bahwa itu merupakan produk asli yang mereka ciptakan. ASUS menghadirkan sekaligus memberikan jaminan bahwa setiap produk powerbank yang mereka buat, selama dibeli di rantai distribusi resmi, merupakan produk asli yang berkualitas tinggi. ASUS pertama kali merilis ZenPowernya dengan kapasitas 9600mAh dan 10050mAh, sebuah power bank berukuran kartu kredit, namun tebal dan mantap. Dilanjutkan dengan ASUS ZenPower Pro yang memiliki kapasitas 10050mAh namun dengan sedikit perbedaan dibandingkan dengan ZenPower terdahulu.
Kali ini, gue akan membedah satu lagi produk power bank terbaru dari ASUS, yaitu ASUS ZenPower Ultra, dan akan dimulai dalam segmen..
UNBOXING
Box Kemasan ASUS ZenPower Ultra |
Kemasan ASUS ZenPower Ultra ini sangat berbeda dengan ZenPower sebelumnya yang pipih. Kali ini kemasannya seperti balok panjang, tinggi menjulang. Ketika dibuka, di dalamnya masih ada box berwarna putih, dengan dua kompartemen yang membagi ruang di dalamnya, satu berisikan unit power bank, dan satu lagi berisi buku dokumen, kabel dan sarung/pouch untuk melindungi power bank supaya mudah dibawa lengkap dengan kabelnya, serta supaya tidak baret karena benturan.
Isi di dalam paket penjualan ASUS ZenPower Ultra |
ASUS ZenPower Ultra ini tercatat memiliki kapasitas daya sebesar 20100mAh, kurang lebih 2x kapasitas ASUS ZenPower/Pro. Pada bagian ujungnya terdapat dua port USB untuk mengisi daya gadget, satu port micro-USB untuk mengisi daya power bank, serta satu lampu LED yang dapat menyala dan berfungsi sebagai senter bila sedang diperlukan. Sebuah tombol power untuk mengaktifkan pengisian daya saat mengisi baterai gadget, bila ditekan lama, maka lampu LED yang akan menyala. Untuk mematikannya, tekan saja kembali tombol power tersebut. Selain itu, ada empat lampu indikator untuk menunjukkan kapasitas daya yang ada di dalam ASUS ZenPower Ultra ini.
Tampak kedua ujung dari ASUS ZenPower Ultra |
Ukuran fisik dari ASUS ZenPower Ultra ini kurang lebih dua kali daripada ukuran ASUS ZenPower versi sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Perbandingan ukuran dengan ASUS ZenPower terdahulu |
Dengan ukuran ekstra panjang, tentunya akan memiliki dampak pada berat power bank secara keseluruhan. Benar saja, ASUS ZenPower Ultra ini memiliki berat hampir setengah kilogram. Cukup lumayan mantap bila dibawa-bawa ke mana saja, asalkan jangan sampai ketiban/kejatuhan, hati-hati saat sedang menggunakannya.
Berat ASUS ZenPower Ultra tidak sampai 0,5 kg |
Sebelum gue melakukan tes beban, seberapa banyak gadget yang bisa diisi ulang baterainya dengan menggunakan ASUS ZenPower Ultra ini, pertama-tama gue harus mengisinya hingga penuh terlebih dahulu. Dan hal ini akan gue bahas di segmen..
ReCharging!
ASUS ZenPower Ultra ini diklaim telah memiliki kemampuan Quick Recharge, yang menjamin pengisian daya power bank lebih cepat, karena telah mendukung input pengisian sebesar 2A pada tegangan 5V dan atau 9V. Tak perlu banyak kata, gue langsung melakukan pengisian daya sekaligus pencatatan waktu. Untuk adapter chargernya, gue menggunakan kepala charger milik ASUS Zenfone 2 Intel yang memiliki keluaran sebesar 2A. Dan inilah durasi yang berhasil gue catat ketika sedang mengisi daya pada ASUS ZenPower Ultra.
Lama Charging dari 0 sampai Full |
Tidak sampai 8 jam, ASUS ZenPower Ultra sudah terisi penuh, dan dapat langsung dimanfaatkan untuk mengisi gadget lain yang sedang membutuhkan daya karena low-batt. Durasi pengisian akan berbeda jika kita menggunakan kepala charger milik Zenfone lain yang umumnya hanya sebesar 1.5A saja, di mana kemungkinan besar, lama pengisiannya akan melebihi waktu psikologis pengisian powerbank, yaitu 8 jam.
Unleashed The Power!
Setelah terisi penuh, maka tes pertama yang gue lakukan adalah mengisi ulang baterai ASUS Zenfone 3 (ZE520KL) yang menjadi smartphone utama gue saat ini. Aplikasi pengukuran arus yang gue gunakan adalah Ampere, bisa diunduh dari Google PlayStore™. Pengisian gue lakukan dengan menggunakan kabel charger USB-C bawaan ASUS Zenfone 3, dimulai ketika kapasitas baterai pada smartphone berada pada level 5%.
Kondisi baterai smartphone sebelum dicharge |
Untuk mencatat durasi pengisian, kabel charger gue colok pada saat waktu menunjukkan pukul 12.03 WIB.
Mulai charging pada 5% |
Pengisian baterai dari 5% ke 50% ditempuh dalam waktu 50 menit. Berdasarkan pencatatan melalui aplikasi, arus yang dialirkan dari power bank ke smartphone juga relatif fluktuatif.
Terisi 50% |
Setelah berlangsung selama kurang lebih satu jam, akhirnya baterai smartphone gue, ASUS Zenfone 3, mencapai 60%.
Mencapai 60% |
Dan akhirnya, baterai smartphone terisi penuh setelah dicharge selama kurang lebih 2 jam 24 menit. Kondisi smartphone saat diisi adalah idle normal, mobile data aktif, bukan dalam keadaan airplane mode.
Terisi penuh - 100% |
Selanjutnya, gue melakukan charging pada unit yang kedua, yaitu ASUS Zenfone 2 Intel, dengan menggunakan kabel bawaan dari ASUS ZenPower Ultra. Mulai pengisian pada level 15%, dan hasilnya dapat disimak pada gambar berikut ini.
Durasi Charging Zenfone 2 Intel (Fast Charging Aktif) |
Unit ke-tiga yang mendapat giliran pengisian adalah smartphone Andromax A dari Smartfren. Pengisian dimulai pada level 9%, aplikasi yang digunakan tetap Ampere, dan kabel yang digunakan masih dari bawaan ASUS ZenPower Ultra.
Kondisi awal sebelum pengisian baterai pada 9% |
Posisi kapasitas baterai tertera 61% setelah mengalami pengisian selama kurang lebih 1 jam 34 menit.
Terisi 61% |
Namun ternyata, untuk mencapai pengisian full 100%, Andromax A ini menempuhnya selama 3 jam 14 menit pengisian. Memang saat diukur, arus yang masuk tergolong kecil, rata-rata hanya 600mA saja. Mungkin ini yang menyebabkan proses pengisian jadi lebih lama daripada unit yang lainnya, atau mungkin juga, khusus unit ini belum mendukung fitur Quick Charge yang diusung oleh ASUS ZenPower Ultra ini.
Terisi penuh 100% |
Hingga saat ini, jumlah unit yang sudah diisi dengan menggunakan ASUS ZenPower Ultra sebanyak 3 unit. Selepas masa uji coba terukur ini, gue masih sempat melakukan charging untuk ASUS Zenfone 3 sekali lagi, sehingga totalnya sudah 4 kali unit yang diisi hingga penuh.
Kondisi saat ini, tinggal 1 saja lampu indikator pada ASUS ZenPower Ultra yang menyala. Percobaan terakhir adalah melakukan dual charging secara bersamaan antara ASUS Zenfone 3 dan ASUS Zenpad 7. Kedua unit mulai diisi pada level 10%, dan pada akhirnya, daya pada power bank tersebut habis sama sekali, dan kapasitas baterai pada gadget yang diisi adalah 63% untuk Zenpad 7, dan 51% untuk Zenfone 3. Gue nggak tau deh ini hitungannya 1 atau setengah, karena memang pas saat terakhir, gue sengaja ngetes drain power dari kedua port USB secara bersamaan.
Sebagai kesimpulan sementara, pada unit smartphone yang sudah mendukung fast-charging, pengisian baterai pada smartphone terasa cukup cepat, hingga mencapai level 60%. Ini terbukti dan terasa pada ASUS Zenfone 2 Intel yang gue miliki.
ASUS PowerSafe Technology
ASUS juga memastikan soal keamanan perangkat powerbank ini, dimana biasanya kita sering melakukan charging sambil ditinggal tidur atau perangkat smartphone kita terlalu lama terkoneksi dengan powerbank saat sedang melakukan pengisian daya. Istilahnya kebanyakan dalam bahasa Inggris, bisa disimak pada gambar berikut ini.
Fitur Proteksi pada ASUS ZenPower Ultra |
Kurang lebihnya, ASUS telah memberikan perlindungan untuk temperatur, hubungan pendek/korsleting, over voltase, over arus/current, over charging/discharging, input reverse direction dan adapter. Intinya, ASUS ZenPower Ultra ini aman untuk digunakan.
Konklusi
Bila anda sering bepergian, dan kebetulan gadget anda lebih dari satu, maka ASUS ZenPower Ultra ini bisa jadi solusi yang tepat saat sekitar anda tidak ada sumber listrik. Ya! Kapasitas besarnya, mampu menangani dua gadget sekaligus tanpa kendala. Dengan berat tidak sampai 0,5 kilogram, ASUS ZenPower Ultra ini layak untuk diandalkan sebagai penyedia sumber daya mobile gadget anda. Oya, menurut informasi di toko online, harga ASUS ZenPower Ultra ini sekitar Rp. 750.000,- saja. Namun ketika gue cek saat tulisan ini dibuat, stoknya sangat terbatas (referensi blibli.com).
Yaelaah.. gw tadi salah komen..wkwkwk.. PBUltra emang the best menurut gw saat ini, bikin kesel nunggu abis tu batre :D
BalasHapusTapi berguna kalo daerahnya sering byarpet Mbak...
HapusWah.. Baru kemarin dapet zenpower yang kecil hasil blog *telat banget*, sekarang ada yang lebih keren lagi, fiturnya juga asik tuh kalau pas dicolok terus ketiduran bisa aman..
BalasHapusKalo yang ZenPower Pro, sepertinya fiturnya sama dengan yang Ultra ini, hanya beda kapasitas.. Jika ZenPower yang awal rilis, mestinya juga aman.. sebab saya sering pake zenpower saat harus mengambil gambar dengan kamera zenfone saya :)
Hapuswidih manteb ini zenpower udah kaya tenaga badak kagak abis abis buat ngecass sayangnya bentuknya engga fleksibel
BalasHapusAku belum punya zenpower ultra *nangis
BalasHapusBerat Mbak.. tapi awet sih.. kebangetan awetnya :)
Hapusjadi pengen punya min...
BalasHapusdesk lamp
udah agak susah carinya.. mungkin di toko online atau asus store roxy masih tersedia..
Hapus