Artikel Unggulan

5 Alasan HUAWEI MateBook D 14 Jadi Laptop Andalan

  Setiap orang memiliki kebutuhan unik dalam memilih laptop, yang bisa beragam dari segi fungsionalitas dan kemampuan komputasi yang canggih...

Niagahoster Hadirkan Solusi Website Instant untuk UMKM yang ingin Go Online

 


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diberlakukan, dan ini menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi para pelaku UMKM. Penurunan daya beli masyarakat secara sistemik juga turut menurunkan omzet para pengusaha, khususnya pengusaha mikro, kecil dan menengah.

Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyatakan perkiraan besaran penurunan pendapatan UMKM mencapai sebesar 60% akibat PPKM. Selain itu, sektor pariwisata yang selama ini juga menopang sektor UMKM sama-sama mengalami penurunan pendapatan akibat peraturan bepergian yang diperketat. Ini sangat mempengaruhi masa depan UMKM, khususnya yang baru merintis usahanya. Upaya yang harus diprioritaskan oleh UMKM di masa pandemi seperti sekarang ini adalah sebisa mungkin tetap bertahan. Namun untuk itu, diperlukan strategi yang sesuai, seperti antara lain membuat diversifikasi produk, menjalankan pemasaran yang agresif, sampai memanfaatkan kanal go digital.

“Go online sekarang sudah menjadi keharusan, bukan hanya jadi pilihan. Namun, jika proses on-boarding-nya sulit dan SDM juga belum siap, maka go online pun akan terhambat.” - Ayunda Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster -


Pendekatan Berbeda untuk Tiap Skala UMKM

On-boarding atau proses persiapan go online sendiri telah diagendakan oleh pemerintah. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah menargetkan melakukan on-boarding go digital kepada 18,3 juta UMKM pada 2021 - 2023.

Namun melihat kondisi UMKM di lapangan saat ini, proses on-boarding ini masih perlu disesuaikan lagi, baik dari sisi besaran skala UMKM (mikro, kecil, menengah), pengenalan platform go online yang digunakan, hingga peningkatan kapasitas SDM.

“Setiap skala UMKM butuh pendekatan go online yang berbeda. Tidak mungkin kita meminta para PKL untuk langsung terjun ke marketplace. Di sisi lain, UMKM yang sudah mampu untuk go online, perlu upgrade ke proses selanjutnya. Seperti melakukan branding, belajar tentang ads, dan lainnya.”

Data dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan, dari 64,2 juta UMKM, baru 13%-nya yang telah memasuki pasar digital. Data ini pun bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang go online dari pemilik UMKM, hingga akses terhadap teknologi dan pelatihan yang sulit.

On-Boarding Go Online Lebih Mudah dengan Website Instan

Untuk memudahkan proses on-boarding go online UMKM, diperlukan kerja sama dan kontribusi dari pemerintah, pelaku UMKM, penyedia layanan teknologi, dan dukungan masyarakat. Seperti dengan memudahkan akses pelatihan, menyediakan infrastruktur teknologi pendukung, menyalurkan bantuan modal, hingga mempermudah penggunaan platform go online.

Sebagai perusahaan IT yang fokus untuk mengembangkan bisnis dan UMKM, Niagahoster mengambil peran dengan melakukan penyederhanaan proses membuat website untuk bisnis dan UMKM. Melalui layanan Website Instan, baik pemula, pemilik bisnis, dan UMKM, dapat membuat website dengan mudah dan dalam waktu singkat.



“Website merupakan salah satu kanal penting untuk memperkuat branding bisnis, terlebih di masa pandemi seperti ini. Tapi masih banyak orang beranggapan membuat website itu ribet dan sulit.” - Mas Aji Gustiawan, Product Manager Niagahoster -

Paket hosting, tema, hingga kapasitas pada Website Instan juga sudah disesuaikan dengan jenis bisnis dan kebutuhan pemilik UMKM. Melalui layanan ini, harapannya para pemilik bisnis dapat terbantu dalam proses on-boarding-nya, serta menciptakan pengalaman go online yang mudah, cepat, dan bermanfaat bagi kehadiran online bisnis tersebut.


Saat ini, Website Instan sendiri telah digunakan oleh lebih dari 1,000 pemilik bisnis dan UMKM di Indonesia. Niagahoster menargetkan layanan ini dapat menjadi solusi cepat untuk UMKM yang ingin mengembangkan pasar, serta memperlebar jangkauan pemasaran ke audiens yang lebih luas lagi.

Pelaku UMKM harus cepat tanggap dalam beradaptasi dengan tantangan usaha yang diakibatkan oleh pandemi. Meski Go Digital tidak serta-merta mampu meningkatkan penjualan secara signifikan, namun upaya ini bisa dilakukan sebagai ikhtiar untuk tetap bertahan dalam kondisi yang sulit ini. Dan dengan Go Digital, UMKM akan lebih siap menyambut tantangan pasar di masa depan nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar