Beberapa bulan silam, saya pernah punya keinginan, menikmati pergantian malam di alun-alun kota Bandung. Saat itu pikiran saya sedang suntuk, jenuh dan penuh emosi yang nggak jelas. Saya ingat, saat itu Jumat malam saya berangkat ke Bandung, menumpang mobil bersama adik saya yang setiap akhir pekan kembali ke sana, untuk bertemu dengan keluarganya. Saya pikir tadinya, dengan merenung di tengah alun-alun kota Bandung, di pergantian hari Sabtu menuju Minggu, ada sedikit kelegaan di jiwa dan pikiran. Namun semua rencana itu tidak dapat terwujud, karena anak saya yang kecil menelepon saya dan meminta saya untuk segera kembali ke Jakarta. Badannya hangat! Segera saya mencari tiket shuttle bus paling cepat yang bisa saya dapatkan untuk kembali ke kota Jakarta yang menyesakkan.
Kali ini suasananya berbeda. Saya kembali ke Bandung dengan suasana hati yang lebih gembira. Bersama teman-teman lainnya berombongan, dengan niatan menikmati segala hal yang ada di pusat kota Bandung. Oleh karena itu, kami sepakat memilih Hotel Savoy Homann yang lokasinya berada di pusat kota Bandung. Tepatnya di Jalan Asia Afrika 112, Bandung, Indonesia.
Niatan untuk menikmati pergantian malam di alun-alun kota Bandung teralihkan karena suasana hotel yang sangat bernuansa sejarah. Mungkin belum banyak yang mengetahui jika Hotel Savoy Homann ini pernah digunakan sebagai tempat bermalam para pemimpin dunia ketika Konferensi Asia - Afrika dilangsungkan pada tahun 1955. Ada baiknya kita mengetahui perihal sejarah hotel Savoy Homann ini di masa lampau.
Kami melakukan check-in sekitar pukul 2 siang, dan menempati kamar nomor 370 di lantai 3. Kamar ini tergolong sebagai Deluxe Room. Sebagai informasi, Hotel Savoy Homann memiliki total kamar 185 kamar dengan 5 tipe kamar yakni Homann Suite, Suite Room, Junior Suite, Executive room, Deluxe Room. Perpaduan desain art deco dengan standardisasi kemewahan masa kini diaplikasikan dalam interior setiap kamar.
Dahulu, ketika Konferensi Asia - Afrika berlangsung, Presiden Soekarno menginap di kamar nomor 244, sedangkan Perdana Menteri RRC Zhou Enlai menempati kamar nomor 344 yang terletak di lantai 3. Sedangkan delegasi dari India yang dipimpin oleh Jawaharlal Nehru menginap di kamar 144. Kamar-kamar ini terletak di Asia Afrika Wing yang posisinya paling depan. Sayangnya, karena saat itu hotel sedang penuh, kami tidak bisa sekadar mengintip seperti apa kiranya kamar yang ditempati oleh para pemimpin dunia kala itu. Hyaaa... Kuciwa.. Mungkin lain kesempatan..
Sebagai hotel yang pernah menyelenggarakan konferensi tingkat internasional, fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di hotel Savoy Homann ini tergolong sangat memadai. Tersedia Grand Ballroom dengan kapasitas 500 orang, atau Asia Afrika Ballroom yang memiliki kapasitas lebih kecil, yaitu 250 orang. Hotel Savoy Homann ini juga memiliki ruang-ruang MICE lainnya yaitu Embassy Room, The Palace Room, Consulate Room, Savoy 1-2, Savoy 3-4, Sultan Room, Caesar Room, Emperor Room, dan Jasmine Room. Hmm.. Banyak juga ya? Cocok buat brand-brand kalau mau bikin event launching atau gathering.
Baiklah, sekarang saatnya kembali ke kamar. Kamar yang saya tempati bersama rekan saya, Sang Pelancong, berisikan dua bed terpisah. Memasuki kamar ini, saya langsung merasakan aura historis nan megah. Mungkin terdengar lebay, tapi jujur itu perasaan yang saya alami ketika itu.
Kamar Deluxe Savoy Homann |
Lihat sendiri kan? Bed covernya aja, serasa kamar Pangeran dari kerajaan antah berantah. Fasilitas kamar mandinya tergolong lengkap. Ada bath-tub untuk berendam tatkala badan terasa remuk redam. Yah, anggap saja salah satu cara untuk relaksasi, apalagi jika berendamnya dengan air hangat. Beuh, nikmat!
Kamar mandi Savoy Homann |
Keren kan kamar mandinya? Mandi berasa bersih segar dan wangi deh. Nah, sekarang saatnya makan siang di Garden Restaurant.
Rombongan kami dijamu dengan sajian menu Rijsttafel - Family Style di Dining Room khusus, nggak di tengah-tengah resto taman itu. Duh! Berasa disambut bagaikan penguasa jaman kolonial deh. Nah! Kalian sudah tahu belum, sebetulnya, rijsttafel itu apa sih? Menurut Wikipedia, Rijsttafel (dibaca "rèisttafel", secara harfiah dalam Bahasa Belanda berarti "meja nasi") merupakan cara penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara. Cara penyajian seperti ini berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara perjamuan resmi Eropa dengan kebiasaan makan penduduk setempat yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan berbagai lauk-pauknya. Cara penyajian ini populer di kalangan masyarakat Eropa-Indonesia, namun tetap digemari di Belanda dan dihidupkan lagi di Indonesia pada masa kini.
Untuk makanan pembuka, kami disuguhi gorengan berupa Dim Sum Saus Bangkok, sekaligus diajari cara makan ala bangsawan Belanda.
Dim Sum Saus Bangkok Rijsttafel Savoy Homann |
Lalu dilanjutkan dengan sajian berupa Soto Bandung. Jika biasanya saya hanya pernah menyantap Soto Ayam atau Soto Betawi, di sini saya menyadari jika ternyata Soto Bandung juga enak, gurih dan menyegarkan.
Soto Bandung Rijsttafel Savoy Homann |
Menu Utama Rijsttafel Savoy Homann terdiri dari cumi saus mangga, sate ayam, perkedel kentang, tumis buncis tofu, gepuk, perkedel jagung bonus sambal terasi dan kerupuk udang |
Hidangan penutupnya berupa kue Coklat Belgia yang manis dan menyenangkan. Dibarengi dengan potongan buah segar sebagai pencuci mulut.
Coklat Belgian Rijsttafel Savoy Homann |
Buah segar Rijsttafel Savoy Homann |
Alhamdulillah, menu yang disajikan di hotel Savoy Homann ini benar-benar pas di lidah. Semua masakan yang saya coba, enak dan bikin kenyang. Catat ya? Ini baru makan siang lho. Untuk makan malamnya, kami menikmati sajian BBQ Night. Namun selain itu, tersedia juga aneka minuman, buah-buahan dan salad.
Ada beragam pilihan bahan makanan untuk dibikin BBQ. Kita tinggal memilih beberapa, letakkan di atas piring, dan serahkan kepada chef yang bertugas untuk memanggang. Sambil menunggu, kita bisa menikmati beragam kudapan yang tersedia di dekat sana.
Untuk menu sarapannya, pagi itu kami disuguhi sajian Nasi Tutug Oncom yang khas. Saya bukanlah penggemar oncom, namun tertarik untuk mencoba menu ini. Dan ternyata enak! Menurut rekan saya, Sang Pelancong, komposisi oncom di sajian ini sudah disesuaikan, sehingga bisa diterima oleh semua kalangan. Sebab dia pernah merasakan menu nasi tutug oncom dengan oncom yang berlimpah, di mana sensasi oncom yang ekstrim mungkin tidak bisa diterima oleh semua kalangan. Good job Chef!
Buat kalian yang nggak terbiasa sarapan berat, tersedia roti dan pastry juga lho. Cocok sebagai teman minum fresh juice atau hot cappucino di pagi hari.
Yakin deh, sekali nyobain nginep di hotel Savoy Homann Bandung, sarapan di Garden Resto-nya, bakalan susah move-on karena emang suasana dan cita rasanya ngangenin.
Fasilitas lain yang tersedia di hotel ini adalah kolam renang dan sudut kebugaran. Memang benar namanya sudut, bukan pusat kebugaran, karena letaknya benar-benar di sudut. Sedangkan kolam renangnya jadi favorit anak-anak dan keluarga.
Meski hanya semalam kami menginap di hotel Savoy Homann Bandung yang bersejarah ini, namun kami sangat puas dan happy. Bookingnya juga mudah kok! Tinggal akses ke website resmi mereka di https://www.savoyhomannbandung.com/ pilih tanggal menginap, lalu booking deh!
Buat kalian yang mungkin ada rencana liburan di kota Bandung, khususnya mau mengeksplorasi wilayah sekitar Jl. Asia - Afrika, Braga dan Alun-alun Kota, jangan ragu untuk menginap di hotel heritage Savoy Homann. Booking langsung melalui website mereka, kalian bisa dapatkan penawaran harga yang menarik dan tentunya hemat!
Liburan di Bandung Kota? Nginepnya di Savoy Homann aja!
Salam kompak persahabatan selalu..
Aneka minuman, buah dan sayur salad di Garden Restaurant Savoy Homann |
BBQ Stall Savoy Homann |
Ada beragam pilihan bahan makanan untuk dibikin BBQ. Kita tinggal memilih beberapa, letakkan di atas piring, dan serahkan kepada chef yang bertugas untuk memanggang. Sambil menunggu, kita bisa menikmati beragam kudapan yang tersedia di dekat sana.
Aneka cemilan Garden Restaurant Savoy Homann |
Untuk menu sarapannya, pagi itu kami disuguhi sajian Nasi Tutug Oncom yang khas. Saya bukanlah penggemar oncom, namun tertarik untuk mencoba menu ini. Dan ternyata enak! Menurut rekan saya, Sang Pelancong, komposisi oncom di sajian ini sudah disesuaikan, sehingga bisa diterima oleh semua kalangan. Sebab dia pernah merasakan menu nasi tutug oncom dengan oncom yang berlimpah, di mana sensasi oncom yang ekstrim mungkin tidak bisa diterima oleh semua kalangan. Good job Chef!
Sarapan nasi tutug oncom Savoy Homann |
Buat kalian yang nggak terbiasa sarapan berat, tersedia roti dan pastry juga lho. Cocok sebagai teman minum fresh juice atau hot cappucino di pagi hari.
Roti, pastry dan kopi Savoy Homann |
Yakin deh, sekali nyobain nginep di hotel Savoy Homann Bandung, sarapan di Garden Resto-nya, bakalan susah move-on karena emang suasana dan cita rasanya ngangenin.
Fasilitas lain yang tersedia di hotel ini adalah kolam renang dan sudut kebugaran. Memang benar namanya sudut, bukan pusat kebugaran, karena letaknya benar-benar di sudut. Sedangkan kolam renangnya jadi favorit anak-anak dan keluarga.
Sudut Kebugaran Savoy Homann |
Kolam Renang Savoy Homann |
Meski hanya semalam kami menginap di hotel Savoy Homann Bandung yang bersejarah ini, namun kami sangat puas dan happy. Bookingnya juga mudah kok! Tinggal akses ke website resmi mereka di https://www.savoyhomannbandung.com/ pilih tanggal menginap, lalu booking deh!
Website Hotel Savoy Homann |
Buat kalian yang mungkin ada rencana liburan di kota Bandung, khususnya mau mengeksplorasi wilayah sekitar Jl. Asia - Afrika, Braga dan Alun-alun Kota, jangan ragu untuk menginap di hotel heritage Savoy Homann. Booking langsung melalui website mereka, kalian bisa dapatkan penawaran harga yang menarik dan tentunya hemat!
Liburan di Bandung Kota? Nginepnya di Savoy Homann aja!
Salam kompak persahabatan selalu..
Wow... Fasilitasnya lengkap banget ya, mas. Udah gitu suasananya bersih dan rapi.
BalasHapusEh, tapi menu makanannya itu menggoda mata dan rasa banget mas.😊
Aura historisnya kental sekali Mas.. Udah gitu, lebih afdol kalo mampir ke Museum KAA di seberangnya.. Soal rasa makanannya, Chef di sini memang termasuk jago meramu supaya citarasanya tetap terjaga dan bisa diterima di lidah kita..
HapusWoahhh! Lengkap banget informasinya masekooo...
BalasHapusUntuk makanannya nggak heran yaa pulang pulang nambah beban bukan hanya pakaian kotor, tapi size pinggang ikutan nambah, hiks.. wkwkwkw
saya juga kaget.. ternyata begini toh kehidupan sebagai traveller's blogger.. hahaha.. beda banget sama review gadget..
HapusWaini.. foto-foto makanannya super lengkap. Ternyata kurang banyak motret kemaren itu :(
BalasHapushahaha.. belajar sama yang lain Bang.. foto dulu, baru makan.. eh doa..
Hapusjadi pengen nginep lagi di Hotel Savoy Homann ya.. sambil makan malam dengerin musik live
BalasHapussampeyan kan alumnus :D
Hapus