Artikel Unggulan

Makna IP Rating pada Gawai

Kita sering menemukan istilah IP sekian-sekian ketika sedang membaca spesifikasi teknis sebuah gawai. Kode ini umumnya digunakan untuk meruj...

Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan

Manfaatkan Tanggal Merah di Februari 2024 bersama Traveloka

 


Memasuki bulan Februari tahun 2024, kalian sudah bisa merencanakan aktivitas liburan dengan memanfaatkan momen libur nasional dan cuti bersama. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri yang ditetapkan oleh pemerintah, sedikitnya ada tiga tanggal merah yang bisa kalian manfaatkan untuk rehat sejenak dari aktivitas harian, yaitu tanggal 8 Februari 2024 yang merupakan peringatan Isra Mikraj 1445 Hijriah, tanggal 9 Februari 2024 yang ditetapkan sebagai hari cuti bersama, dan tanggal 10 Februari 2024 yang merupakan peringatan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili.

Aksesoris Gadget yang Perlu dibawa Saat Bepergian

 

Alhamdulillah, setelah 2 tahun lamanya mengalami pandemi, akhirnya tahun ini, akses perjalanan ke luar kota mulai dibuka kembali. Hal ini mungkin berkat suksesnya program vaksinasi covid 1 & 2 serta vaksin booster, sehingga pandemi sudah dianggap sebagai endemi. Artinya, aktivitas luar rumah boleh dilakukan namun tetap menjalankan prokes. Terlihat saat momen mudik lebaran kemarin, banyak masyarakat yang melakukan perjalanan mudik alias pulang kampung dari ibukota ke daerah masing-masing. Tapi nggak cuma mudik saja lho? Belakangan ini, tempat rekreasi dan wisata juga sudah mulai ramai dikunjungi sejak pemerintah melonggarkan aturan PPKM (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Spot Asik di Kota Bandung


"Mbak! Cutiku tinggal berapa?"
"Yang tahun 2018 masih ada 3 hari, Mas.."
"Oke, aku ambil 2 hari ya?"
"Isi form cutinya aja, Mas!"

Demikian sekelumit percakapan saya dengan HRD beberapa waktu lalu, persis sebelum saya mengikuti rangkaian acara peluncuran laptop gaming ASUS ROG terbaru di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta.

Cuti 2 hari dimanfaatkan hanya untuk acara ASUS Indonesia, karena selepas itu, saya dan beberapa rekan blogger lainnya melanjutkan perjalanan menuju kota Bandung. Lha kok bisa sih? Jadi begini ceritanya..

Abadi Bagelen, Toko Roti dan Bagelen Legendaris Kota Bandung


Jika kita bepergian ke luar kota, selalu terlintas di benak kita untuk membeli buah tangan atau oleh-oleh dari kota yang kita singgahi. Apakah itu karena urusan dinas, atau memang sedang berlibur bersama teman atau keluarga. Dan yang paling umum adalah makanan khas dari daerah tersebut.

Ketika saya berkunjung ke kota Bandung beberapa waktu lalu, nggak biasanya Panda Travel Bandung menyarankan saya untuk mengunjungi sebuah toko roti bagelen yang legendaris di sana, Abadi Bagelen namanya. Sedikit terkejut saya mendengarnya, karena biasanya oleh-oleh yang direkomendasikan tak jauh dari peyeum, ubi madu, batagor, bollen pisang, atau brownies. Baiklah, toko roti ini saya jadikan tujuan selama saya berada di Bandung.

RetroPOINT Bed & Breakfast - Guest House Murah dan Nyaman di Bandung


Huwaaaaah! Akhirnya ngerasain juga liburan ke luar kota. Rasanya, sudah lama sekali nggak ngebolang seperti ini. Biasanya saya menginap di hotel atau penginapan itu atas undangan atau biaya kantor, namun kali ini hal itu tidak terjadi. Hehehe.. Yup! Kali ini saya (dan beberapa teman-teman lainnya) mengunjungi kota Bandung. Biasanya sih saya nggak ribet urusan nginep karena ada adik saya di kota ini. Tetapi kali ini berbeda karena sudah niat untuk mengeksplorasi sebagian kecil wilayah kota Bandung.

Sampai di kota Bandung dengan kereta, saya segera menuju ke lokasi tempat kami menginap. Atas referensi dari Panda Travel Bandung, dipilihlah RetroPOINT BnB. Lokasinya relatif dekat dengan stasiun, bahkan awalnya sempat terpikir untuk jalan kaki saja menuju ke sana. Hahaha.. Dasar pengiritan.. 

Taman Margasatwa Ragunan Jaman Jigeum


Heiyaa! Akhirnya setelah sekian lama nggak main ke sini, hari Sabtu kemarin, kami sekeluarga minus si kakak, kembali mengunjungi Kebun Binatang Ragunan. 

Walau pun direncanakan, namun ide ke mari bukan murni dari keluarga kami. Ide ini muncul justru dari teman Ai yang ingin bermain badminton. Entah bagaimana, akhirnya ketiga ibu-ibu menyetujui ide ini. Ai, Ulfa dan Sefa sepakat untuk bermain badminton di Ragunan.

Sabtu pagi, kami berangkat dengan menggunakan motor dari rumah di daerah Condet, pukul 6.30. Targetnya, sampai di sana sebelum pukul 7 pagi. Alhamdulillah, jalanan lancar bersahabat.

Sampai di sana, ternyata mama Sefa sudah menunggu di depan gerbang. Kami segera menuju ke tempat parkir motor yang tersedia. Rupanya, saat ini, sistem pembayaran tiket sudah menggunakan cashless. Jadi saat di gerbang masuk, kami ditanya, apakah sudah memiliki JakCard atau belum. Karena memang belum punya, saya jawab saja belum. Nah, harga JakCard ini IDR 35rb, dengan saldo IDR 20rb di dalamnya. Ongkos parkir motor sebesar IDR 3rb langsung otomatis dipotong dari saldo JakCard. Nice banget :)


Untuk tarif masuk ke dalam sendiri, diterapkan tarif IDR 4rb untuk dewasa dan IDR 3rb untuk anak-anak. Kita tinggal men-tap kartu JakCard tadi sesuai dengan kriteria yang ada. Ai masuk melalui jalur anak-anak, saya tinggal tap kartunya agar dia bisa masuk, kemudian kami sendiri masuk melalui jalur dewasa, tap 2x dan masuklah kami ke dalam.


Di dalam, kami masih menunggu kedatangan mama Ulfa. Karena menurut informasi, masih jauh, kami pun berjalan menuju kolam Pelikan untuk melihat-lihat kondisinya sekarang. Setelah puas, kami beranjak pindah lokasi, menuju tanah lapang di dekat stasiun kereta keliling untuk bermain badminton. Kondisinya saat ini jauh berbeda dengan terakhir kali kami datang ke sini. Sekarang semuanya jauh lebih baik, tertata rapi, tempat sampah tersedia di mana-mana sehingga kebersihan area tetap terjaga. 


Di lapangan, anak-anak bermain badminton dengan gembira. Emang sih, belum pada jago, tapi yang penting mereka senang dan ceria. Tak berapa lama kemudian, mama Ulfa pun datang. Gantian mamanya yang bermain badminton sekarang. Setelah cukup bosan, kami berpindah lokasi lagi, kembali ke arah depan, menuju area taman bermain baby zoo. Lokasinya dekat kolam pelikan, jadi ya kami balik lagi deh ke depan.


Di area ini, tarifnya flat, IDR 2500 per orang. Kalo mau masuk, tinggal tap saja JakCardnya. Oya, pastikan kartunya masih ada saldo ya? Kalo pun sedikit, kita bisa top-up alias isi saldo di loket yang tersedia. Untuk area ini, isinya kebanyakan seperti taman bermain anak-anak pada umumnya. Ada ayunan, panjat-panjatan, prosotan, dan lain sebagainya. Setelah puas bermain, kami menuju ke bagian ujung area ini untuk melihat ikan raksasa Arapaima. 


Oya, di sini kalo kehausan, tersedia banyak vending machine yang menjual minuman secara mandiri. Tinggal tap kartu, pilih minuman, tap kartu lagi, dan minuman yang kita pilih pun meluncur ke rak di bagian bawah. Harganya mulai IDR 5000 hingga IDR 12000. Atau, tinggal cari kios yang menyediakan minuman jika kita ingin membayar secara tunai. Nggak seperti dulu, sekarang tukang kerak telor dan pecel sangat mudah ditemukan. Kelaparan bukan jadi masalah yang esensial selama kita masih pegang duit.


Oke, abis dari sini, kami menuju ke Pusat Primata Schmutzer. Gatau kenapa, saya kangen sama suara nyaring Siamang yang khas itu. Lokasinya cukup jauh karena relatif kami jalan dari depan lagi, sedangkan lokasi pusat primata ini ada di bagian belakang kawasan kebun binatang Ragunan.


Sebelum masuk ke Pusat Primata Schmutzer, ada loket lagi. Di sini tarifnya flat juga, IDR 7500 per orang. Agak sedikit mahal, tapi worth it. Sebelum masuk, tas bawaan kita akan diperiksa. Makanan dan minuman yang kita bawa, mesti dititipkan, kecuali air minum yang kita bawa sendiri dari rumah dalam botol minuman, bukan botol kemasan sekali pakai buang.


Di bagian depan, kita akan menaiki tangga yang cukup tinggi, sebelum menelusuri lorong kaca yang berisi informasi mengenai nama-nama gorila yang ada di sana. Di lorong ini, kita bisa melihat tempat tinggal gorila di bawahnya. Dan akhirnya, di bagian ujun sebelum tangga turun, saya melihat keriuhan sebuah kandang yang saya impikan. Suara khas Siamang!


Bercanda sejenak di kandang ini, sambil teriak-teriak ala mereka, bikin lupa sama stress. Hahaha.. 

Turun tangga, pada cari toilet. Alhamdulillah, lokasi toilet nggak susah ditemukan dan relatif bersih. Jadi kalian yang berencana untuk wisata ke sana, nggak perlu was-was bakalan susah cari tempat pipis.


Kami berkumpul di kandang Siamang, kali ini kami menonton mereka dari bawah. Sayang, suara mereka tak seberisik tadi, namun kami cukup terhibur dengan atraksi salah satu ekor Siamang yang sangat hiperaktif. Dari sini, kami beranjak menuju area Orangutan yang lokasinya mirip seperti goa. Ya, kami masuk ke dalam goa, menelusuri lorong yang ada, sambil melihat ke bagian kaca, siapa tahu ada orangutan yang bisa kita lihat aksinya. Alhamdulillah, anak-anak senang bisa melihat tingkah lucu mereka yang sedang santai seperti nggak punya beban hidup.


Lorong orangutan ini rupanya cukup jauh juga. Anak-anak mesti beberapa kali berhenti untuk rehat. Dan tak hanya kita saja, beberapa keluarga lain pun melakukan hal yang sama. Rehat sejenak di beberapa sudut lebar yang memungkinkan untuk sekadar meluruskan kaki yang mulai terasa pegal.


Setelah lelah mengitari area primata ini, kami keluar menuju stasiun kereta keliling. Anak-anak minta naik katanya. Tapi sebelum itu, jangan lupa untuk ambil kembali barang bawaan yang dititipkan ya?

Kami jalan kaki lagi menuju lokasi tempat stasiun kereta keliling berhenti. Lokasinya dekat lapangan tempat kami bermain badminton tadi. Ongkos naik kereta keliling IDR 10rb per orang. Yang naik hanya anak-anak + mama Ulfa. Sedangkan kami memilih untuk menunggu saja. Huft! Cuaca saat itu sudah mulai terik terasa.


Berhubung hari sudah mulai siang, tiba saat untuk mengakhiri wisata pada hari yang cerah ini. Bukan karena apa, tapi siangnya, saya juga harus mengantar si kakak untuk les bimbel sesuai jadwalnya. Alhamdulillah, rencana hari ini berjalan dengan lancar. Suatu hari nanti, si kakak mesti diajak juga ke mari karena olahraga di sini ternyata sangat menyenangkan.

Sampai jumpa lagi dan salam kompak persahabatan selalu..


Laptop, Travelling, dan Korelasi Antara Keduanya


"travelling
bepergian"

Setiap orang pasti pernah melakukan travelling dalam hidupnya. Beragam alasan bisa dimunculkan, mengapa seseorang melakukan travelling. Namun, tidak semua orang beruntung bisa melakukan travelling setiap saat dia menginginkannya.

Saya, mungkin merupakan salah satu dari jutaan manusia Indonesia yang jarang melakukan travelling. Sepanjang ingatan saya, hanya 3 hal yang membuat saya melakukan travelling dalam hidup saya, yaitu lebaran/liburan, liputan, dan kerjaan. Namun demikian, hal ini tak menyurutkan semangat saya setiap ada kesempatan untuk melakukan travelling.

Memang, mungkin perjalanan yang pernah saya lakukan tak sejauh dan sesering orang lain. Tapi, selalu ada kisah baru di sana yang mungkin layak untuk diceritakan kepada sanak keluarga, berbagi informasi yang sekiranya bermanfaat sebagai bekal bagi mereka yang ingin bepergian.


Ada satu momen yang sangat berkesan bagi saya, pada saat untuk pertama kalinya, saya diminta untuk melakukan kunjungan kerja di event Broadcast di negeri tetangga. Di sana saya diminta untuk mendokumentasikan segala peralatan siaran yang sekiranya diperlukan dalam kegiatan operasional di kantor. Ya! Saya seorang IT di sebuah stasiun tv lokal di Jakarta. Selama 3 hari di sana, setiap hari saya memotret peralatan atau merekamnya saat mereka melakukan demo pada peralatan yang mereka pamerkan. Karena keterbatasan media simpan, maka setiap hari pula, selepas kembali ke hotel, semua materi yang ada pada kamera dan smartphone, saya pindahkan ke laptop yang saya bawa. Tentu saja ini merupakan hal yang lumrah mengingat kapasitas simpan pada laptop yang lebih lega bila dibandingkan dengan kapasitas media simpan pada kamera dan smartphone yang saya bawa.


Hal lain yang masih terkait dengan pekerjaan adalah ketika saya diminta hadir dalam rapat kerja di kantor. Seperti biasa, rapat kerja tahunan ini dilaksanakan di sebuah hotel yang lokasinya cukup jauh dari kantor, bahkan seringkali di luar kota. Pada kesempatan seperti ini, keberadaan laptop menjadi wajib dan vital, karena pasti digunakan saat kita mempresentasikan program kerja atau evaluasi kinerja. Untuk tim yang lain, laptop juga digunakan untuk mencatat notulensi rapat.


Ada pula kesempatan ketika saya diundang untuk meliput sebuah acara peluncuran produk tekno, dimana biasanya akomodasi penginapan telah disiapkan. Wah, ini kesempatan bagi saya untuk bisa menikmati fasilitas liputan sekaligus liburan, lepaskan penat dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Yang masih terngiang dalam kenangan adalah ketika saya diundang ke Bali untuk meliput peluncuran produk smartphone fotografi pada saat itu. Fasilitas penginapan yang mewah, membuat saya merasa istimewa bisa terpilih dan hadir pada momen tersebut. Untuk menunjang tugas liputan, selain kamera dan smartphone, tentu saja laptop jadi sarana penunjang utama untuk menyunting materi dan memberitakannya secara luas.


Momen liburan juga menjadi momen yang sangat spesial bagi saya, dan keluarga. Kesibukan sebagai IT di stasiun tv lokal Jakarta, seringkali membuat jadwal libur saya tidak sinkron dengan jadwal libur sekolah anak-anak. Kesempatan cuti saat libur lebaran, yang mungkin bisa terjadi paling cepat 2 tahun sekali karena mesti gantian dengan anggota tim yang lain, jadi kesempatan emas yang tak mungkin diabaikan begitu saja. Dokumentasi saat libur lebaran di kampung, perlu diamankan. Seringkali pula, orangtua meminta agar foto cucu-cucunya bisa dipindahkan dan dicetak dengan printer yang mereka punya, di atas kertas foto. 


Dari keseluruhan pengalaman di tadi, ada satu kesamaan yaitu laptop yang digunakan. Ketika itu, laptop dengan desain bulky sangat digemari karena mencerminkan bodi yang kokoh, tahan terhadap benturan. Selain itu, performanya juga terpancar di sana berkat bodi yang tebal, sehingga penggunaan prosesor berdaya tinggi dapat diadopsi dengan penggunaan komponen pendingin yang lebih baik. Namun semua itu mesti dibayar dengan bobot laptop yang berat, terkadang tembus 3kg lebih. Laptop yang berat membuat kita kurang nyaman saat membawa-bawanya, karena akan membebani pundak dan punggung saat dimasukkan ke dalam tas ransel khusus laptop. Selain itu, laptop model ini masih menggunakan harddisk yang komponennya mekanik, sehingga rentan rusak saat terkena benturan, walaupun bodinya yang kokoh dan tebal mengesankan bahwa komponen penting di dalamnya terlindungi. Belum tentu!


“Tebal belum tentu kokoh, tipis belum tentu ringkih.”

Beberapa waktu lalu, sempat viral di dunia maya, video yang berisikan penyiksaan terhadap sebuah laptop tipis. Ya! Literally disiksa secara fisik. Njirr! Ini apa-apaan coba?


Ternyata oh ternyata, ada lho laptop yang punya daya tahan fisik di atas rata-rata, tanpa mengorbankan desain dan performa. Laptop yang dimaksud adalah ASUS ZenBook UX331UAL. Setelah melihat videonya, saya makin penasaran dengan spesifikasinya. Kok bisa sih, laptop setipis itu punya daya tahan luar biasa? Saatnya mencari tahu di sumber resminya.

Main Spec.
ASUS ZenBook UX331UAL
CPU
Intel® Core™ i5-8250U Processor, 6M Cache, up to 3.40 GHz
Operating System
Windows 10 Home
Memory
8GB LPDDR3 2133MHz SDRAM
Storage
256GBSATA3 M.2 SSD
Display
13.3" (16:9) LED backlit FHD (1920x1080) 60Hz, Ultra Slim 300nits
Graphics
Integrated Intel UHD Graphics 620
Input/Output
1x micro SD card, 1x audio jack COMBO, 1x Type C USB3.0 (USB3.1 GEN1), 2x Type A USB3.1 (GEN1), 1x HDMI, Support HDMI 1.4
Camera
VGA Web Camera
Connectivity
Built-in Bluetooth V4.2, Integrated 802.11 AC (2x2)
Audio
Built-in Stereo 1 W Speakers And Array Microphone, ASUS SonicMaster Technology
Support Windows 10 Cortana with Voice, Harman kardon
Battery
50 Whrs Polymer Battery
Dimension
310 x 216 x 13.9 mm (WxDxH)
Weight
985gr with Battery
Colors
Deep Dive Blue, Rose Gold
Price
Rp14.299.000
Warranty
2 tahun garansi global

Duh! Sumpah bikin mupeng banget ini laptop. Apalagi, jika dibandingkan dengan laptop yang biasa saya gunakan di berbagai kesempatan seperti pada kisah saya tadi. Ya iyalah, laptop masa lalu yang punya fisik tebal dan berat, walau didukung performa tinggi, lambat laun akan menyebabkan ketidaknyamanan saat mesti dibawa bepergian. Dan beberapa hal menarik yang ada pada laptop ASUS ZenBook UX331UAL, sukses bikin saya ingin segera memilikinya, untuk menggantikan laptop tua yang selama ini telah menemani saya.


ASUS ZenBook UX331UAL memiliki desain super tipis, super ringan dan super kuat. Laptop berukuran 13,3 inci ini memiliki ketebalan hanya 13,9 mm saja, serta memiliki bobot kurang dari 1 kg, tepatnya hanya 985 gram saja. Ini dimungkinkan berkat penggunaan bahan magnesium alluminium alloy yang  juga memiliki ketahanan luar biasa, hingga bahkan telah lolos pengujian berat standar daya tahan military-grade MIL-STD 810G. Wuih, pasti cocok buat pengguna yang biasa bekerja di luar kantor dan sering melalukan travelling tentunya.

Meskipun memiliki bodi yang ringkas, ASUS ZenBook UX331UAL ternyata memiliki performa yang tinggi. Layar seluas 13,3 inci, nggak beda dengan kertas ukuran A4, telah mengadopsi teknologi NanoEdge pada bezelnya sehingga layar jadi lebih luas. Performa yang tinggi diperoleh dari pemanfaatan prosesor tercepat Intel Core i5 generasi ke-8 dipadankan dengan RAM tercepat DDR4 2133MHz sebesar 8 GB serta penyimpanan kecepatan tinggi dan handal, berbasis M.2 SSD sebesar 256 GB. Sempurna!


Koneksi nirkabel jadi perkara wajib bagi pengguna yang biasa bekerja secara nomaden. ASUS ZenBook UX331UAL telah mengembangkan teknologi dual-band 802.11ac yang dikenal sebagai Wi-Fi Master, menawarkan kecepatan hingga 867Mbps. Alhasil, kita bisa bekerja di mana saja dengan nyaman dan leluasa.

Dukungan fitur Windows Hello pada ASUS ZenBook UX331UAL, memberikan keamanan dan kenyamanan dalam mengakses sistem operasi Windows 10 yang terpasang di dalamnya. Cukup hadapkan wajah, atau sentuhkan jari pada sensor sidik jari yang tersedia, maka laptop dapat digunakan dengan segera.


Daya tahan baterainya juga perlu diperhitungkan. Buat apa laptop keren, performa tinggi kalau durasi pemakaiannya hanya sebentar? Makanya, ASUS ZenBook UX331UAL ini menjamin durasi pemakaian yang cukup lama, hingga 15 jam lamanya. Cukuplah jika buat kerja di kafe atau resto di hotel atau di mana saja berada tanpa kuatir kehabisan daya karena tidak tersedianya colokan listrik di sekitar.


Yang saya suka juga dari laptop ASUS ZenBook UX331UAL ini adalah, walaupun ukurannya ringkas, namun tombol keyboardnya besar dan renggang, sehingga memiliki akurasi penekanan tombol yang cukup tinggi. Dijamin jarang typo lah.

Awalnya, saya mengira laptop sejenis ini bakalan mahal harganya. Ya kira-kira tembus 20 jutaan lah, mengingat desain mewah nan tipis bagai ultrabook, performa tinggi berkat prosesor Intel canggih terkini, serta daya tahan standar militer yang memang jadi keunikan tersendiri. Namun saya cukup tercengang ketika mengetahui harganya hanya di kisaran 14 jutaan rupiah saja. Ini jauh lebih ekonomis daripada laptop terdahulu saya yang punya desain bulky itu.

Fix lah, laptop ASUS ZenBook UX331UAL ini bakal jadi pilihan utama saya dalam menemani aktifitas saya dalam segala hal, baik ketika sedang travelling dalam rangka pekerjaan, liputan maupun liburan. Ketangguhan bodi tipis dan ringan serta performanya, menjadikan laptop ini layak jadi idaman para traveller se-Indonesia. 

#LaptopIdamanSobatTraveler #2018PakaiZenBook, #ASUSxTravelerien

Liburan Telah Usai, Saatnya Kembali ke Jakarta


Enggak terasa 10 hari sudah kami berada di kota Jember, kota kelahiranku, tempatku tumbuh dari bayi hingga lulus SMA. Sebagai pekerja kantoran di ibukota, mau tidak mau, suka tidak suka, aku mesti kembali ke sana. Mengumpulkan rejeki, sedikit demi sedikit, untuk memenuhi kebutuhan hidup yang makin hari makin luar biasa.

Hafiz Sakit!


Lanjut kisah sebelumnya, yaitu ketika kami sedang sowan ke rumah besan, tiba-tiba keponakanku yang paling kecil panas. Langsung saja orangtuanya membawa si kecil Hafiz ke RS terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Mungkin ini ada hubungannya dengan piknik kemarin ke Pantai Payangan, naik ke Bukit Domba di cuaca yang panas terik, si bocah ini mengalami sedikit dehidrasi.


Di RS, bocah mungil ini langsung diberi infus untuk menurunkan panasnya. Hampir setiap hari, kami menjenguk bocah ini, sekadar melihat keadaannya saat ini, sembari berharap semuanya akan segera pulih. Sayang, saya nggak bisa setiap hari ikut menengok karena kebagian tugas sebagai panitia reuni SMP.


Gak cuma saya yang senang punya keponakan baru, apalagi laki-laki. Sesungguhnya hati ini ingin punya anak lelaki sendiri, namun apa daya.. Kami terlambat berencana :) Mbah Akung Jember pun sangat gembira bisa bermain dengan cucu lelaki terkecilnya ini. Ya memang, Hafiz sedang lucu-lucunya.

Hafiz ini punya kebiasaan unik, ngemut/ngempeng boneka tangan kesayangannya. Kalo nggak ada ini, bisa nangis dia seharian.



Hafiz dirawat di RS Bina Sehat sampai pada hari kami mesti kembali ke Jakarta. Alhamdulillah, sekarang sudah kembali sehat seperti sediakala, namun mesti dijaga supaya nggak terpapar panas yang berlebihan. Sehat terus ya adek Hafiz, pakde masih kangen..

(bersambung..)


Hari Raya Fitri 1439H di Jember Bersama Keluarga


Hari Raya Fitri telah tiba. Kami semua bangun sangat pagi, berteman dengan air bak mandi yang terasa dingin, untuk membersihkan diri, bersiap menuju masjid di belakang rumah kami. Kali ini, kami nggak sholat Id di masjid yang jauh, mengingat papa dan mamaku sudah kesulitan untuk berjalan jauh. Tapi hal ini nggak mengurangi rasa khidmat kami terhadap datangnya Hari Raya.


Ternyata, masjidnya sudah ramai. Beruntung saya masih kebagian tempat walau mesti di bagian belakang. Orang sini ternyata bangunnya pagi-pagi sangat. Sungguh hebat. materi khutbahnya cukup menarik, bahwa hari raya Fitri sebaiknya digunakan untuk silaturohim dengan sanak kerabat, baik dekat maupun yang agak jauh, jangan dimanfaatkan untuk maksiat, piknik ke tempat wisata misalnya. Tapi ya, pikiran saya mah, kalo pikniknya abis keliling, kenapa nggak? Kan sekeluarga juga. Wallahu a'lam bisshowab.

Turun dari masjid, kami bersilaturohim sejenak dengan tetangga sekitar, lalu kembali ke rumah untuk kumpul keluarga. Sambil menunggu keluarga adikku yang lelaki, saya sempatkan foto-foto duluan.




Dan akhirnya seluruh keluarga berkumpul di ruang tengah untuk foto bareng secara kolosal. Ajib, kolosal kayak Brama Kumbara :)


Abis kumpul foto, tentunya kita makan. Sembari sesekali menerima tamu yang hadir silih berganti di ruang tamu. Mau tau menu masakannya seperti apa? Ini dia..


Favoritku adalah telor petis, nyamm. 

Setelah itu, siangnya, kami sowan ke rumah besan, mertuanya adikku yang perempuan. Di sana rumahnya punya halaman cukup luas. Cucu lelaki bisa bermain bola di halaman.


Pada hari ini, kami terhenyak karena mendadak ponakan lelaki yang paling kecil, Hafiz, sakit panas nyaris step, sehingga mesti dibawa ke RS terdekat.

(bersambung..)


Antara Basket, Cangkruk dan Nasi Goreng


Waktu di Jember, adikku sempat janjian mau sparring dengan tim basket profesional kota Jember. Tim yang dibentuk oleh adikku dan teman-temannya bernama Sketsa, singkatan dari Basket Smasa. Ya, mereka adalah tim basket SMA Satu, terbaik di jamannya.


Jangan tanyakan perbedaan skor yang terjadi, karena tim yang bermain dengan semangat mencari nafkah, akan berbeda dengan tim yang bermain dengan semangat mencari keringat.

Jember, Kota Kelahiranku, Tempat Menempuh Ilmu Hingga SMU


Jadi, setelah kami sampai di Jember, kami beristirahat dahulu karena perjalanan yang lumayan jauh, dari Jakarta ke Jember. Anak-anak juga nampak lelah walau gembira. Karena hari itu masih puasa, maka sorenya, Mbah Akung mengajak Ai untuk cari bukaan, yaitu jus buah. Hmmm.. Segarnya..

Libur Lebaran Ke Jember (Keberangkatan)


Libur telah tiba! Eits.. Tunggu dulu. Ternyata anakku yang kecil belum libur sekolahnya. Waduh! Bahaya ini. Tiket mudik dengan kereta sudah ada di tangan, masa sih harus dibatalkan? Kenapa ini semua harus terjadi, di saat rencana mudik lebaran sudah dipastikan?

Berlibur ke Pulau Peucang di Ujung Kulon? Ini Dia Spot Yang Wajib Dikunjungi!

sumber:mypermatawisata.com

Pergi liburan butuh sederet persiapan yang matang, termasuk salah satu didalamnya adalah memilih transportasi terbaik ke tempat tujuan, seperti Lion Air. Salah satu tempat wisata menyenangkan yang bisa dicapainya adalah pulau Peucang, yang terletak di Ujung Kulon Indonesia. Apa saja hal menarik yang terdapat pada tempat wisata ini? Untuk kalian yang ingin menghilangkan rasa jenuh dan penat karena rutinitas sehari-hari, pemandangan alam yang indah dan tenang, jauh dari hiruk-pikuk Ibukota, jadi salah satu pilihan menarik untuk dilakukan. Ya! Semua itu bisa kita temukan di pulau Peucang.