Artikel Unggulan

ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405), Ultrabook Pertama dengan AI Prosesor

  ASUS mengumumkan Zenbook 14 OLED (UX3405), laptop ultraportable premium pertama yang dibekali oleh prosesor bertenaga AI, Intel® Core™ Ult...

[Review] ASUS Padfone Mini

Hello semuanya! Akhirnya gw nulis lagi nih.. Jadi ceritanya kemarin temen gw ngebawain unit ini untuk gw review. Udah pada tau tentang ASUS Padfone Mini belum? Kalo belum, yukk kita simak sama² :)

THE PACKAGE
Unit ini datang dengan 2 kemasan terpisah, yaitu unit handset dan unit pad atau disebut juga mini station. Walaupun di box-nya unit pad berwarna putih, unit yang gw terima warnanya hitam semua.


Lalu bagaimana dengan spesifikasi unit Padfone mini tersebut? Mari kita lihat.


Ya! Spesifikasinya tidak jauh berbeda dengan Zenfone 5 batch 1, perbedaan hanya pada ukuran layar yang lebih kecil.

UNBOXING
Pertama-tama, mari kita lihat isi dari box bertuliskan Padfone mini terlebih dahulu.


Box dengan model sliding ini berisikan unit handset yang ukuran panjang x lebarnya sangat pas. Tapi tunggu! Kira² ada apa saja di bagian kompartemen di bawah unit tersebut? Ayo kita bongkar!


Wow! Ternyata aksesorisnya selain tentunya kabel data USB + adaptor charger, ada juga earphone + earbud dari karet! Cukup melimpah jika dibandingkan dengan aksesoris bawaan ASUS Zenfone series. Sekarang coba kita bongkar bagian dalamnya.


Kapasitas batere unit ini adalah sebesar 1170mAh, atau jika dibulatkan ke atas menjadi 1200mAh.


ual slot Simcard tersedia untuk kemampuan koneksi data yang lebih besar lagi. Tidak lupa port micro-USB untuk fungsi transfer data atau charging.


Port untuk docking ke pad station.


Juga tersedia slot microSD untuk menambah kapasitas penyimpanan.

Kedua, mari kita lihat isi di dalam box Padfone mini station.


Untuk box yang ini, isinya hanyalah unit pad dan manual di bawahnya. Jika kita tengok bagian belakang dari pad station ini, maka akan nampak docking port untuk handset unitnya.


Jika kita masukkan unit handset ke dalam slotnya, maka akan nampak seperti ini.


Mari kita lanjutkan kembali..

THE BENCHMARK
Kali ini gw akan coba share mengenai kemampuan handset ini melalui test program benchmark yang tersedia. Tampilan layarnya masih standar bawaan dari vendornya.


Nah, kira² informasi apa sih yang bisa kita lihat di dalam handset ini? Ini dia informasinya!


Supaya lebih detil lagi informasinya, kita bisa gunakan aplikasi CPUZ yang dapat diambil dari PlayStore™. Ini dia informasi hardwarenya!


OK. Sudah cukup? Lalu gw akan coba jalankan beberapa aplikasi benchmark untuk melihat sejauh mana handset ini mampu memberikan performanya.

Aplikasi yang pertama gw gunakan adalah Vellamo, dan ini dia hasil testnya!


Aplikasi kedua yang akan gw gunakan adalah GFXBench. Aplikasi ini didesain untuk melakukan tes kemampuan handset dalam menangani grafis. Ini dia hasilnya!


Aplikasi ketiga masih akan melakukan tes terhadap kemampuan grafisnya. Aplikasi yang gw gunakan saat ini adalah GPUBench. Dan ini dia hasilnya!


Dan terakhir adalah aplikasi benchmark yang mainstream digunakan dalam dunia android, yaitu Antutu Benchmark. Bagaimana kira² hasilnya? Mari kita simak bersama, ini dia hasil benchmark dari Antutu!


Wow! Menakjubkan bukan? Seperti gw sampaikan sebelumnya bahwa spesifikasi hardware Padfone mini ini mirip sekali dengan Zenfone 5 Batch 1 hanya berbeda di ukuran layarnya saja. Dan seperti kita ketahui bersama bahwa hasil benchmark dari Antutu untuk ZF5 Batch 1 rata² adalah 21000.. Bagaimana ini bisa terjadi? Entahlah, gw juga nggak tau.. Kita nikmati saja apa yang ada..

Bagaimana? Setelah menyimak hasil tes benchmark pada Padfone mini ini, kira² fitur apa lagi yang ada di dalamnya ya? Selanjutnya gw akan bahas mengenai kemampuan kameranya, karena gw suka sekali melakukan pemotretan dengan menggunakan kamera hp.

PixelMaster™
Bukan hal yang aneh jika handset ini sudah dibekali kemampuan PixelMaster dari ASUS. Ya iyalah, speknya aja ZF5 dalam wujud 4 inci kok :) So, tampilah pilihan mode kameranya sama seperti ZF5. Nggak percaya? Coba kita lihat screenshot berikut ini.

So? Kita coba tes memotret dengan menggunakan beberapa fitur yang paling sering digunakan.





Gambar² di atas diambil dengan menggunakan fitur auto dalam kondisi sedikit low-light.



Mode auto dengan kondisi cukup cahaya, membuat fokus pada obyek tetap tajam dan latar belakang sedikit buram dengan wajar.



Masih dalam mode auto namun dalam jarak sangat dekat dengan touch focus pada bagian obyek sebelum memotret. Hasilnya cukup indah dan wajar.

Selanjutnya, secara berturut², gw akan mencoba fitur Depth of Field (DoF), HDR, Miniature (Round) dan Miniature (Diagonal).
DoF

HDR

Miniature (Round)

Miniature (Diagonal)
Masih sama seperti isu pada ZF5, fitur DoF kurang bisa memberikan hasil yang optimal. Lalu fitur HDR gw gunakan untuk memotret layar monitor yang secara default tertangkap kamera sangat terang. Catatan gw, semoga ada update untuk fitur DoF sehingga hasilnya bisa lebih maksimal lagi.

SonicMaster™
Fitur ini dimaksudkan untuk penikmat musik. Kalian mesti denger sendiri langsung karena fitur ini sangat audio sekali. Tapi sekedar gambaran, saat kita sedang mendengarkan musik via earphone, ada fitur equalizer, wifi transmitter dll yang akan memberikan pengalaman baru bagi kita dalam mendengarkan musik.


VIDEO RECORDING
Untuk melakukan perekaman video, handset ini sudah mendukung perekaman video hingga resolusi Full HD 1080p. Jika fitur Video Stabilization diaktifkan, maka resolusi perekaman akan diturunkan pada HD 720p saja, namun demikian, kualitas videonya cukup layak untuk dilihat, lebih lagi jika kondisi pencahayaan saat perekaman sangat mendukung.


VIDEO PLAYER
Secara default, handset ini sudah mendukung pemutaran video hingga resolusi Full HD 1080p dengan format video mp4. Sayangnya format mkv masih belum memperoleh dukungan.
Contoh pemutaran video bisa dilihat di sini.


Sebagai informasi, video ini gw rekam menggunakan handset ASUS Zenfone 5.

PC Link
Fitur berikutnya yang akan gw coba adalah PC Link dari ASUS. Awalnya gw sempat menemui kendala saat akan melakukan koneksi antara kedua device (handset dan laptop). Padahal petunjuknya sudah gw lakukan dengan seksama. Ketika handset gw hubungkan dengan laptop via kabel USB, drivernya tidak pernah terinstall dengan sempurna. Aneh sekali. Akhirnya gw coba update driver windows di laptop (gw pake windows 7 ultimate 32-bit original VLK kantor). Selepas itu, gw coba hubungkan lagi handsetnya ke laptop. Masih saja error. Padahal laptop sudah gw restart setelah update driver.

Nyaris putus asa, karena batere tab dan handset mulai menurun, akhirnya gw gabungkan handset dengan pad stationnya, dan gw hubungkan kabel USB-nya ke laptop. Voila!!! Driver terinstall dengan sempurna! Alhamdulillah, akhirnya gw bisa melakukan koneksi antara keduanya sesuai keinginan.
Hal pertama yang gw lakukan adalah.. bermain games :p

Seperti kita lihat di atas, handset berfungsi layaknya controller, dan layar laptop bagaikan monitor tv-nya. Bagaimana jika kita full-screen?
No problem at all. Namun ketika gw coba memainkannya, masih agak terasa delay/lag antara tampilan di handset dengan di layar.

Lalu bagaimana dengan melakukan browsing? Kira² tampilannya seperti ini.
Terus terang, kualitas gambar yang ditampilkan kurang begitu menyenangkan. Namun karena ini ujicoba, semua yang sekiranya perlu dilakukan haruslah dilakukan. Dan opini gw, lebih enak browsing langsung dari padfone atau laptopnya langsung karena tampilannya jauh lebih tajam dan jernih.

Namun yang mungkin jadi kelebihan dari fitur ini adalah saat melakukan pengiriman pesan melalui SMS atau aplikasi kurir (messenger) lainnya.
Ya! Tentu saja mengetik via keyboard di laptop jauh lebih nyaman daripada mengetik di layar touchscreen yang kecil itu. Saat mode PC Link aktif, kedua device dapat melakukan input baik dari layar handset maupun via mouse/trackpad di laptop. Fitur keyboard pada handset otomatis disable. Input keyboard hanya via laptop. Namun demikian, yang jelas mungkin fitur ini akan lebih banyak 'nganggurnya' daripada terpakainya, kecuali bagi orang yang mungkin merasa pekerjaannya lebih banyak berkomunikasi via SMS atau aplikasi kurir seperti ini. But still, PC Link ini such a nice feature dari ASUS.

Next gw akan coba bahas mengenai fitur Remote Link dari ASUS. Stay tune!

Remote Link
Ini adalah salah satu fitur yang akan mengubah handset android kalian menjadi pointer/remote kontrol. Untuk dapat memanfaatkan fitur ini, maka pada PC atau laptop wajib menginstall aplikasi ASUS Smart Gesture. Yang harus diperhatikan adalah antara handset dengan laptop harus dalam keadaan paired via bluetooth.
Jalankan aplikasi ASUS Smart Gesture pada laptop atau PC. Kira² tampilan awalnya seperti ini.
Lalu pada handset, lakukan koneksi via bluetooth terhadap laptop/PC. Setelah terkoneksi, maka akan muncul tampilan seperti ini.

Ada 4 mode pada aplikasi Remote Link ini, secara default handset akan berfungsi sebagai pointer layaknya mouse wireless. Ada bagian layar yang dapat disentuh layaknya touchpad, yang akan menggerakkan mouse pada layar laptop. Juga terdapat tombol sentuh L dan R yang merepresentasikan 2 tombol pada mouse, serta slider untuk fungsi Zoom pada layar. Pada mode ini, delaynya lebih dari 3 detik, rasanya cukup mengganggu saat kita menggeser dan melakukan klik pada ikon di layar.

Mode yang kedua adalah mode presentasi.
Tampilannya cukup sederhana, ada 2 tombol panah kanan dan kiri untuk memilih halaman berikutnya atau halaman sebelumnya. Juga ketika layar tengah kita tap, maka aplikasi akan melakukan sinkronisasi dengan halaman presentasi yang ada di laptop, seperti tampak pada gambar di atas.
Catatan lagi untuk menggunakan mode ini, delaynya terasa mengganggu.

Mode yang ketiga adalah mode remote media player.
Pada mode ini, handset akan berfungsi layaknya remote control.
Pada mode ini delaynya tidak terasa mengganggu, bahkan cukup responsif. Saat kita melakukan pause, stop dan play, film yang sedang dibuka langsung bereaksi seketika. Hanya untuk fungsi slider ke timecode tertentu membutuhkan waktu beberapa saat, hal ini wajar adanya.

Mode yang terakhir adalah mode remote keyboard.
Pada mode ini, kita dapat memanfaatkan keyboard dari handset sebagai alat input pada aplikasi yang sedang berjalan di laptop/PC. Sebagai contoh, gw gunakan notepad. Tulisan yang kita ketik akan muncul di layar laptop setelah kita menekan tombol send (kapal kertas) di handset. Namun untuk menghapus karakter dapat langsung menekan tombol backspace di handset, dan karakter di layar laptop akan terhapus. Mode ini akan cukup bermanfaat saat menggunakan aplikasi chatting di laptop, namun tidak disarankan untuk melakukannya di aplikasi office, apalagi worksheet karena akan cukup merepotkan berpindah fungsi pointer ke keyboard berulangkali demi menentukan cell/kolom yang akan diketik.

Konklusi/Kesimpulan
Padfone Mini ini sangat cocok digunakan bagi orang² yang mobile, yang tidak begitu suka menggunakan handset yang besar untuk menelpon, namun juga tidak suka melakukan browsing atau hal lain di layar yang kecil.
Untuk kebutuhan komunikasi, handsetnya yang 4 inci sangat pas dan nyaman digenggaman, suaranya pun termasuk jernih dalam menerima panggilan. Didukung spesifikasi yang cukup mumpuni, setiap aplikasi yang ada dapat dijalankan tanpa kendala berarti.
Untuk kebutuhan hiburan dan informasi, layar tablet/pad station yang 7 inci juga tergolong pas. Tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Mantap saat dipegang, juga nyaman di mata.
Beberapa aplikasi bawaan seperti ASUS PC Link dan juga Remote Link dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis, hanya saja tidak semua nyaman dilakukan.

Saran buat ASUS :
1 : Aplikasi ASUS Remote Link dan PC Link perlu dimantapkan lagi;
2 : Sebagai perangkat mobile, kameranya perlu flash;
3 : RAM 2GB dan internal storage 16GB sudah cukup memadai untuk kebutuhan bisnis dan hiburan saat ini, sehingga kebutuhan akan memory card dapat dieliminasi.

Demikian review Padfone Mini dari gw, semoga dapat memberikan informasi yang memadai dalam menentukan kebutuhan komunikasi mobile anda semua.