Artikel Unggulan

ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405), Ultrabook Pertama dengan AI Prosesor

  ASUS mengumumkan Zenbook 14 OLED (UX3405), laptop ultraportable premium pertama yang dibekali oleh prosesor bertenaga AI, Intel® Core™ Ult...

[News] ASUS ZenFestival 2015

Tanggal 19 November 2015, menjadi hari yang meriah bagi para peminat smartphone ASUS, karena pada hari tersebut ASUS menggelar sebuah acara bertajuk ZenFestival 2015, yang bertempat di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta.


Tidak seperti biasanya, dimana yang diundang hanya dealer, media dan blogger, kali ini ASUS juga turut mengundang para ZenFans dari komunitas forum ZenTalk.

Pada kesempatan ini, ASUS kembali memperkenalkan varian baru dari smartphone ASUS Zenfone, yaitu ASUS Zenfone 2 Deluxe Special Edition, Zenfone 2 Laser (4G), Zenfone 2 Selfie dan Zenfone Max serta Zenfone Go (di booth demo unit).

Zenfone 2 Deluxe Special Edition
Menjadi smartphone ASUS termahal setakat ini. Kenapa demikian? Sebab smartphone ini hadir dengan prosesor Intel Z3590 berkecepatan 2.5GHz, RAM sebesar 4GB serta kapasitas penyimpanan sebesar 256GB. Selain itu pula, smartphone ini hadir dengan tema ROG yang benar² macho. Kombinasi warna merah hitam metalik, dengan motif ala carbon fiber dan diamond cut yg menjadikannya semakin berkelas.


Dengan kemampuan komputasi tersebut, ibarat kita memiliki komputer canggih di genggaman tangan. Smartphone ini dijual dengan harga Rp. 5.999.000,-

Zenfone 2 Laser (4G)
ASUS kembali memperkenalkan lini Zenfone 2 Laser terbarunya. Lho? Kan sudah ada di pasaran? Lalu apa bedanya? Tenang.. Kali ini Zenfone 2 Laser yang diluncurkan sudah 4G LTE ready, artinya, selamat menikmati kecepatan mobile internet terkencang saat ini. Zenfone 2 Laser hadir dalam 3 varian, 5 inci, 5,5 inci serta 6 inci. Fitur andalan Zenfone 2 Laser ini adalah kecepatan auto-fokusnya yang hanya 0,03 detik saja. Dengan kamera depan 5MP dan kamera belakang 13MP (8MP pada seri 3G), mampu sajikan ketajaman gambar yang menakjubkan. Smartphone ini menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 410 64-bit berkecepatan 1.2GHz, RAM sebesar 2GB dan kapasitas penyimpanan sebesar 16GB memberikan keseimbangan performa multimedia dengan efisiensi baterai yang mempesona. Harganya? Silakan disimak foto di bawah ini :)


Zenfone 2 Selfie
Seiring kegemaran akan selfie pada banyak orang, ASUS meluncurkan produk yang cukup spesifik target penggunanya, Zenfone 2 Selfie. Kekuatannya jelas ada pada kamera. Kamera depan dan belakangnya memiliki kerapatan 13MP dengan Dual LED Flash serta kemampuan Laser Auto-Focus. Smartphone ini dibekali dengan lensa f 2.2 serta wide-angle 88 derajat, yang memungkinkan lebih banyak orang tercakup dalam sekali potret. PixelMaster 2.0 dengan fitur Beautification menjadikan setiap foto lebih halus, cerah dan indah. Ada 2 varian Zenfone 2 Selfie ini, walaupun keduanya memiliki lebar layar 5,5 inci, dan prosesor Qualcomm Snapdragon 615 Octa-core berkecepatan 1.7GHz, lebih gegas daripada Zenfone 2 Laser, serta RAM sebesar 3GB, namun kapasitas penyimpanannya berbeda sedikit. Untuk informasi spesifikasi dan harga jualnya, silakan disimak foto² di bawah ini.



Zenfone MAX
Apa sih kendala terbesar smartphone saat ini? Ya! Salah satunya adalah daya tahan baterai. Khusus untuk kebutuhan ini, ASUS juga memiliki smartphone berkapasitas baterai yang luar biasa besarnya, Zenfone MAX namanya. Secara spesifikasi, tidak jauh berbeda dengan Zenfone 2 Laser 4G, karena unit ini juga sudah 4G ready, berprosesor Qualcomm Snapdragon 410 Quad-core 64-bit 1,2GHz, RAM sebesar 2GB dan penyimpanan sebesar 16GB. Bahkan kameranya pun sama, 13MP untuk kamera utama, dengan Dual LED Flash serta kemampuan Laser Auto-Focus dan 5MP untuk kamera depan. Namun 1 hal yang membedakannya, yaitu unit ini diperkuat oleh baterai berkapasitas 5000mAh. Apa?!?! 5000?!?! Ya! Dengan kapasitas baterai sebesar ini, smartphone ini diklaim memiliki waktu penggunaan aktif hingga 2 hari tanpa harus mengisi ulang baterainya. Hal ini dipercaya mampu membuat usia baterai menjadi lebih panjang. Selain itu pula, dengan kapasitas sebesar ini, smartphone ini mampu berperan sebagai powerbank bagi unit lain yang membutuhkan daya ekstra. Kira², dengan kemampuan seperti itu, mahal nggak ya? Harga smartphone Zenfone rata² berada di kisaran 3 juta rupiah, tidak termasuk yg kasta monster tentunya. Informasi harga Zenfone MAX dapat dilihat pada foto di bawah ini.


Zenfone Go
Untuk kalangan peminat smartphone ASUS Zenfone dengan anggaran terbatas, ASUS juga memiliki unit yang memang ditujukan untuk kalangan ini, yaitu Zenfone Go. Dengan lebar layar sebesar 5 inci yang diyakini merupakan ukuran yang pas untuk genggaman tangan orang Indonesia, smartphone ini menggunakan prosesor yang berbeda daripada saudara²nya yang lain, yaitu Mediatek MT6850 Quad-core berkecepatan 1.3GHz, dan RAM sebesar 2GB. Hadir dengan 2 varian kapasitas penyimpanan, 8GB dan 16GB, unit ini masing mengusung kemampuan 3G saja. Kamera belakangnya sudah 8MP, Laser Auto-Focus, dan kamera depan 2MP saja. Smartphone ini juga Dual Micro-SIM ready lho. Untuk harga jualnya, hanya Rp. 1.599.000,- untuk yang 8GB, dan 1.699.000,- untuk yang 16GB.


Demikian perjalanan gw hari ini menikmati kemeriahan ASUS ZenFestival 2015. Terima kasih ASUS Indonesia untuk kesempatan yang sudah diberikan, semoga Zenfone makin mengerti kebutuhan pemakainya, dengan senantiasa memberikan fitur² terbaik, namun dengan harga yang tetap merakyat.

Untuk kumpulan foto² selama acara ZenFestival, dapat dilihat pada album di Facebook gw.



[Review] ASUS ZenFlash (AFLU002)

Hai semua.. Jumpa lagi di tulisan gw yang ke sekian kalinya.. Bukan kebetulan kalo kemarin gw mendapat kiriman sebuah paket misterius. Penasaran? Hahaha.. Nggak juga kali ya? Kan udah ketahuan dari judulnya :p Anyway, paketnya agak berbeda dari biasanya karena dipacking kayu segala.


Kenapa berbeda? Karena biasanya paketnya cukup dikirim dalam wujud nan sederhana, berbalut plastik anti basah dari expedisi.


Karena penasaran pengen langsung testing, pembungkus langsung gw robek dan nampaklah isi di dalamnya. Tadaaa!!! Sebuah aksesoris dari ASUS berupa ZenFlash.


Pada kemasan depan, di bagian yg gw lingkari, terdapat keterangan bahwa produk ini dikhususkan atau hanya dapat berfungsi pada smartphone ASUS Zenfone 2 series. Pada bagian belakang, nampak keterangan sebagai berikut.


Kemasannya sederhana, tidak berbeda jauh dengan aksesoris ASUS LolliFlash yg beberapa waktu lalu gw review. Dan ketika gw buka, isinya adalah seperti ini.


ASUS ZenFlash dan pelindung karet berwarna biru, 2 lembar manual dan warranty, dan 1 velcro berperekat untuk cadangan.

Karena produk ini hanya kompatibel dengan ASUS Zenfone 2, maka secara singkat gw melakukan testing terhadap ASUS Zenfone 2 Laser juga. Untuk dapat memanfaatkan aksesoris ini, diperlukan aplikasi ZenFlash yang dapat diunduh dari PlayStore™.


Pada ASUS Zenfone 2 Intel, aplikasi ini sudah tersedia, jadi kita tidak perlu mengunduhnya lagi, namun tidak demikian pada ASUS Zenfone 2 Laser. 

Cara menggunakannya cukup mudah, pertama lepaskan unit ZenFlash dari sarung karetnya, dalam hal ini, gw punya berwarna biru, lalu coba telusuri dan lepaskan ujung kabel USB. Setelah terlepas, kurang lebih wujudnya seperti berikut ini.
source image : ebay.com
Di bagian belakang ZenFlash, terdapat perekat velcro untuk ditempelkan di bagian belakang unit smartphone. 


Berdasarkan referensi peletakan, maka gw coba ikuti apa adanya. ZenFlash gw posisikan di antara tulisan ASUS dan Zenfone. Lalu gw masukkan kepala USB ke port pada smartphone.


Karena aplikasi ZenFlash Camera sudah terpasang, saat kabel USB dihubungkan, maka secara otomatis smartphone akan mendeteksi adanya perangkat ZenFlash, dan menampilkan informasi sebagai berikut.


Perlu diingat bahwa aksesoris ini hanya berfungsi dengan aplikasi ZenFlash Camera. Dan jika kita OK-kan maka selanjutnya aplikasi ZenFlash Camera akan dijalankan.


Sebelum lanjut ke antarmuka aplikasi, muncul peringatan lagi agar selalu melepaskan kabel ZenFlash saat tidak digunakan.


Hal ini mungkin untuk menghindari borosnya baterai (mungkin..) Selain itu, mengingat orang Indonesia kurang suka membaca manual, mungkin hal ini bisa diperhatikan lebih seksama, di bagian Safety Notices.


Penggunaan ZenFlash selama 10x jepretan berturut² dalam tempo 1 menit dapat mengakibatkan kepanasan pada aksesoris. Perlu diingat pula bahwa aksesoris ini menggunakan Xenon Flash yang sangat terang.

Baiklah, lalu seperti apa tampilan saat kita akan mengambil gambar foto dengan menggunakan aplikasi dan aksesoris ZenFlash ini? Secara default, tampilan antarmuka ZenFlash akan nampak seperti di bawah ini.


Pada bagian kiri atas ada pengatur jarak obyek/target dalam satuan meter. Lalu di sisi kiri bawah ada ikon untuk pengaturan dan simbol flash dalam keadaan aktif.

Jika kita sentuh ikon pengaturan, akan muncul pilihan sebagai berikut.


Ada 4 pilihan seting, yaitu senyap, jeda waktu, pengenal wajah dan advanced yg berisikan pilihan untuk setting yg lebih lengkap.

Lalu opsi flash bisa kita matikan/disable jika tidak ingin menggunakan ZenFlash (ini gw gunakan sebagai perbandingan hasil foto kelak).


Selain itu ada pilihan mode di kanan bawah. Jika kita sentuh akan nampak pilihan seperti berikut ini.


Hanya ada 1 pilihan mode saja untuk aplikasi ZenFlash Camera ini, yaitu mode Low Noise.

Baiklah, kita coba untuk ambil 1 foto saja, berkaitan dengan menu yang ada di dalam aplikasi ZenFlash ini #jepret!


Setelah kita mengambil gambar, hasil foto tidak serta-merta disimpan, namun kita diberikan 7 pilihan efek, untuk dipilih salah satunya sebagai hasil final.

OK, konteks menu dalam aplikasi sudah gw bahas, selanjutnya gw akan coba bandingkan hasil foto ZenFlash ini dengan beberapa mode.

Ki-ka : foto tanpa flash, dengan flash bawaan, dengan ZenFlash
Lalu masih dengan posisi ZenFlash di bagian tengah, gw mengambil beberapa foto berikut ini.

Ki - ka : tanpa flash, dengan ZenFlash
Kemudian atas saran seorang kawan, seorang kameramen berpengalaman, gw mengubah posisi ZenFlash menjadi seperti berikut ini.

Dan hasilnya bisa dinikmati dalam rangkaian gambar di bawah ini.
Ki - ka : tanpa flash, dengan ZenFlash
Hasilnya adalah, untuk beberapa obyek, dengan menggunakan ZenFlash, keberadaannya jadi nampak lebih menonjol. Demikian pula dengan foto dengan obyek manusia, skin-tone-nya jadi lebih fresh dan natural.

Kesimpulan yang bisa gw dapat adalah, produk aksesoris ASUS ZenFlash ini merupakan lampu flash yang ringkas, dengan trigger terintegrasi dengan aplikasi ZenFlash Camera, yang mampu memberikan warna yang cerah dan tajam. Cocok untuk digunakan di lingkungan yang kurang cahaya, misalnya foto bersama saat di pesta kebun, aula pertemuan, diskotik dan lain². Jika dibandingkan dengan ASUS LolliFlash, terdapat perbedaan karakteristik dalam penggunaannya. LolliFlash nyaman digunakan untuk memotret obyek² kecil seperti koleksi mainan, perhiasan, dan lain², sedangkan ZenFlash, layaknya lampu flash profesional, lebih sesuai untuk pemotretan dokumentasi dengan kondisi kurang cahaya.

Kekurangan yang gw rasakan adalah, parameter yang digunakan oleh ZenFlash ini adalah jarak terhadap obyek/target, di mana diberikan parameter mulai 0,5 meter sampai 2,5 meter. Di sini kita dituntut untuk mampu menghitung dengan cermat jarak antara kita sebagai fotografer, dan target sebagai obyek yang akan kita foto. Juga shutter response yang lambat :( entah ini apa karena aplikasinya, atau hal lain.

Saran² untuk ASUS ZenFlash ini antara lain :
1. Semoga ke depannya sudah ada fitur otomatis untuk melakukan pengukuran (metering) terhadap obyek dan intensitas cahaya flash yang sesuai (tidak dengan manual meter lagi);
2. Pegangan yang lebih kokoh. Saat ini hanya menggunakan velcro + lem karet yg lambat laun akan kehilangan daya lekatnya. Syukur² pegangannya bisa disetel sudutnya seperti lampu flash manual;
3. Shutter response yang lebih cepat. Termasuk auto-fokus tentunya;
4. 7 pilihan hasil foto sebaiknya dikurangi. Tampilkan yang paling mendekati hasil natural, karena 3 efek terakhir memberikan hasil kebiruan yang gw nggak yakin bakal dipake. Extra efek sudah diakomodir di aplikasi pengolah foto lainnya.

Demikian review gw mengenai ASUS ZenFlash ini. Layak atau tidaknya untuk dimiliki, gw kembalikan ke selera dan gaya pengambilan foto kalian masing². Jika kalian senang berfoto dokumentasi, foto angkatan kelas, sekolah dll, produk aksesoris ini layak untuk dimiliki, namun kurang cocok untuk penggunaan foto hobi/koleksi mainan dan benda² kecil lainnya.

Untuk informasi ketersediaan barang dan harganya, bisa langsung kunjungi online store terpercaya.

Terima kasih atas waktu dan atensinya. Wassalam.