Artikel Unggulan

Makna IP Rating pada Gawai

Kita sering menemukan istilah IP sekian-sekian ketika sedang membaca spesifikasi teknis sebuah gawai. Kode ini umumnya digunakan untuk meruj...

[Review] Antena Omni DS Jaberpara (Jangan Berharap Pada Negara)

Setelah sekian lama hanya diberikan teaser berupa foto² prototipe antena dari sang pencipta, akhirnya gw ngerasain juga hasil karya beliau yang termasuk 'sesepuh' di bidangnya. Kenapa gw merasa perlu untuk mencicipi hasil karya beliau? Sederhana! Karena kebetulan antena TV gw kurang memuaskan dalam menampilkan citra imaji di layar televisi LED yg gw miliki. Dengan embel² promosi tidak perlu lagi mutar-muter antena untuk memperoleh hasil yg layak, maka selepas libur lebaran lalu, gw putuskan untuk menebusnya.

Antena ini sedianya diciptakan oleh empunya untuk menyongsong era TV Digital yg semestinya tidak lama lagi bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia, namun seperti biasa, penetrasi dan penyerapan yang tidak similar, membuat rakyat seperti gw cukup menikmati fasilitas siaran yang ada, analog!

Sebelumnya, gw menggunakan antena yg umum dijual di toko² listrik. Kanal yang dapat ditangkap oleh antena tersebut hanya 10 saja, dengan kualitas gambar rata² seperti di bawah ini.

Menurut testimoni kawan² lain yang sudah menebusnya lebih dulu, antena ini tidak perlu dipasang tinggi, cukup dalam rumah saja, hasilnya signifikan. Oleh karena itu, gw coba untuk pasang tidak terlalu tinggi, hanya kira² 2 meteran dari permukaan tanah.

Setelah dipasang seperti di gambar atas, gw scan ulang dari 0, dan hasilnya, jumlah kanal yang dapat ditangkap bertambah dari 10 kanal menjadi 18 kanal. Namun untuk hasil terbaik, ternyata masih perlu sedikit mencari 'sudut' antena yang pas. Woles! Ini baru sementara, karena memang niatnya gw pasang lebih tinggi lagi daripada ini. Dan akhirnya dengan meminjam tangga dari tetangga, antena dapat gw pasang seperti pada gambar di bawah ini.

Kurang jelas? Sebentar, gw fotoin lagi dari bawah. Kebetulan rumah gw emang mojok sih :p

Nah, gimana? Tingginya kurang lebih antara 3-4 meteran dari permukaan tanah. Setelah discan ulang, jumlah kanal yang dapat ditangkap bertambah menjadi 21 kanal. Dan kualitas gambar yang dapat ditampilkan meningkat secara signifikan dibandingkan dengan posisi sebelumnya, apalagi dibandingkan dengan antena sebelumnya. Rata² kualitas gambarnya seperti di bawah ini, dengan beberapa catatan tentunya.

Apa saja catatannya? 1. Posisi rumah gw ada di Condet, Jaktim. 2. Beberapa kanal yang masih buram antara lain adalah KompasTV, NetTV, TVOne dan Jaktv. Kanal dengan tampilan terbaik masih RCTI dan SCTV, disusul oleh Indosiar dan MNCTV dan GlobalTVserta RTV. Kanal dengan kualitas layak tonton dengan sedikit peningkatan adalah TransTV dan Trans7 serta MetroTV.

Sembari menunggu info lebih lanjut mengenai STB DVBT/T2, gw sudah cukup puas dengan peningkatan kualitas tayangan di TV gw dengan menggunakan antena ini. Jika berminat, silakan tulis di kolom komentar, nanti saya infokan kepada penciptanya :)

Sedikit suasana 'kantor' beliau saat gw sowan ke sana untuk mengambil unit antena yang gw pesan.

Dan inilah hewan peliharaan kesayangan beliau, sang penjaga serta penyemangat dalam berkarya, iRongrong namanya ;)

Demikian review gw kali ini, semoga bermanfaat, tetap semangat dalam berkarya, serta jangan berharap pada negara :)