Artikel Unggulan

ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405), Ultrabook Pertama dengan AI Prosesor

  ASUS mengumumkan Zenbook 14 OLED (UX3405), laptop ultraportable premium pertama yang dibekali oleh prosesor bertenaga AI, Intel® Core™ Ult...

[Review] ASUS Zenpad 7.0, Hadirkan Layar Bioskop Pribadi Ke Pangkuan!

Halo! Jumpa lagi sama gw di blog yang sederhana ini. 
Beberapa waktu lalu, gw mendapatkan kiriman paket lagi dari ASUS Indonesia, sebagai bagian dari User Experience Program yang ASUS canangkan.

Paket via JNE
Packing yang cukup kokoh untuk pengiriman barang elektronik. Sudah menjadi standar operasional prosedur dari ASUS Indonesia.

Unboxing

Setelah dibongkar paksa, isinya merupakan sebuah box yang cukup besar. Kira² ukurannya 2x box kemasan fonepad.

Box kemasan dan sekilas informasi
Kemudian, kedua box di dalam box gw keluarkan untuk memastikan apa saja isi di dalamnya.

2 box terpisah
Ada 2 box di dalamnya, yaitu 1 box untuk unit tablet utamanya, serta 1 box lagi merupakan audio covernya. Dengan sedikit tidak sabar, serta bantuan kawan kantor yang juga kepo, maka terbongkarlah isi kedua box tersebut. Seperti nampak di bawah ini.

Isi dalam kedua box
Lalu, isi box unit utama gw keluarkan seluruh isinya. Seperti biasa, isinya sangat minimalis, yaitu berupa kabel usb, kepala charger serta buku manual dan garansi.

Isi box utama
Sedangkan pada box cover, isinya juga sangat minimalis, yaitu cover audio dan usb adapter untuk charging audio cover.

audio cover + adapternya
Adapter untuk chargingnya cukup unik, belum pernah gw liat sebelumnya.

adapter untuk charging audio cover

Spesifikasi
Menurut informasi yang gw dapatkan dari situs resmi ASUS, spesifikasi ASUS Zenpad 7.0 ini adalah sebagai berikut.

spesifikasi
Sedangkan informasi yang diperoleh melalui aplikasi Antutu adalah sebagai berikut.

Antutu Info
Selanjutnya mari kita tengok secara lebih mendetil lagi untuk masing² unitnya.

Stripping The Unit
Mula² kita lihat bagian belakang unit tabletnya. Nampak back cover yang bisa diganti², akan ada beberapa pilihan warna.

Back cover detail
Setelah cover dibuka, akan nampak beberapa informasi seperti di bawah ini.

Info & slots
Nampak slot untuk tambahan memori microSD, slot untuk SIMcard, serta konektor khusus yang menghubungkan tablet dengan audio cover nantinya. SIMcard yang didukung masih mengandalkan 3G saja, belum sampai 4G/LTE. Dan informasi tambahan untuk baterainya menggunakan non-removable Li-Po sebesar 13Wh.

Audio Cover Details
Pada sisi Audio Cover yang terpisah, dapat kita lihat bahwa bagian ini nampak elegan, mewah dan terasa cukup berat saat dipegang.

Audio Cover
Menurut informasi, audio cover ini sudah termasuk baterai cadangan sebesar 3450mAh. Jadi, pada ASUS Zenpad 7.0 ini, terdapat 2 baterai yang dapat dimanfaatkan untuk kenikmatan penggunaannya. Kemudian, jika kita lihat lebih detil lagi, di sana ada konektor untuk adapter pengisian baterai yang berupa kotak hitam tadi. Jadi, saat audio cover sedang tidak ditandemkan, unit ini bisa dicharge secara terpisah.

Connector & info PN/SN

The Look
Jika kita ingin memanfaatkan audio covernya, maka sebelumnya kita harus melepaskan cover pada unit tabletnya terlebih dahulu, dan langsung menggunakan audio covernya. Saat telah digabungkan, unit ini terasa lebih mantap, lebih elegan.

Up : kover atas, down : kover bawah
Dan karena covernya sudah termasuk speaker dan baterai cadangan, maka unit ini pun nampak lebih tebal daripada tablet lainnya.

Bold, buttons & connectors
Pada sisi²nya nampak port micro USB untuk charging, tombol power dan volume (up/down), serta port audio jack. Selain itu, detil pada speakernya pun nampak jelas, menampilkan informasi teknologi yang diandalkannya.

teknologi audio andalan
Benchmark
Untuk sekedar mengobati rasa penasaran terhadap skor performanya, gw hanya menggunakan 1 aplikasi saja, yaitu Antutu yang sudah ternama. Dan berikut ini adalah skor yang dihasilkannya.
Antutu Score
Tidak besar, namun juga tidak terlalu mengecewakan.
Sebagai tablet yang juga dikenal sebagai ZenPad Theatre, unit ini ternyata sudah mendukung teknologi USB On The Go, seperti tampak pada tampilan berikut ini.


USB OTG Ready!
Saat tablet dalam wujud docking dengan audio-cover, setiap port USB digunakan, maka akan muncul pesan bahwa audio akan dikembalikan ke unit utama, artinya, speaker cover tidak akan berbunyi. Dalam kondisi ini, maka tidak memungkinkan bagi kita untuk menonton via USB dengan harapan, suaranya muncul dari speaker cover. Begitu pula saat dihubungkan dengan kabel USB ke PC dengan maksud untuk transfer file. Unit tablet tidak terdeteksi sebagai storage, hanya fungsi charging saja yang berjalan.

ASUS Audio Wizard™
Agar lebih optimal dalam menikmati kemegahan fasilitas audio cover pada ZenPad ini, ASUS telah menyediakan pre-configured mode pada aplikasi Audio Wizard. Ada 5 pilihan mode pada aplikasi ini, yaitu Movie, Music, Smart, Gaming dan Vocal. Masing² mode memiliki keunikannya sendiri². Secara grafis, bisa disimak pada rangkaian gambar di bawah ini.


Mode Movie 
Mode Music
Mode Gaming
Mode Vocal
Mode Smart
Untuk mengetahui perbedaan masing² mode, silakan hubungi asus store terdekat untuk melakukan demo atau hands on, karena urusan audio seperti ini cukup subyektif sekali penilaiannya.

Movie Test
Kemudian, gw akan melakukan ujicoba pemutaran film dengan 2 aplikasi dan 2 format video. Pertama-tama, gw akan memutar sebuah film dengan format mp4 HD720p dengan menggunakan aplikasi Video Player bawaan. Dan hasilnya bisa disimak pada video berikut ini.



Film dengan format mp4 beresolusi HD720p dapat dengan lancar dimainkan. Lalu bagaimana dengan format film FullHD1080p. Pada video di bawah ini, gw juga melakukan ujicoba pemutaran film dengan resolusi FullHD1080p dengan format mkv menggunakan aplikasi Video Player bawaan. Simak video di bawah ini.



Nampak dengan jelas bahwa film kurang lancar, adegan patah², seolah unit ini dipaksa memainkannya hingga terengah-engah. Namun, apakah ini berarti ZenPad Theater tidak sanggup memainkan film FullHD1080p dengan lancar dan nyaman untuk dinikmati?

Gw mencoba aplikasi alternatif yang gw ambil dari PlayStore, yaitu Video Player HD. Harapannya, aplikasi ini mampu memutar film HD jenis apapun tanpa kendala berarti. Film yang akan gw putar masih sama dengan di atas, yaitu format HD720p mp4 dan FullHD1080p mkv.



Hasilnya? Masih sama seperti di atas bahwa unit ini tidak memiliki kendala dalam memutar film dengan format HD720p mp4. Lalu, apakah unit ini masih sanggup memutar film dengan format FullHD1080p mkv tanpa harus terengah-engah dengan menggunakan aplikasi Video Player HD ini? Simak video berikut ini.


Ternyata aplikasi mempengaruhi performa. Film FullHD mkv dengan lancar dimainkannya. Dan sebagai catatan khusus, untuk aplikasi ini ternyata sudah mendukung file subtitle terpisah. Nice apps :)

Audio Test
Selanjutnya, gw akan share mengenai perbedaan suara yang terdengar saat mode off, mode on dengan berbagai macam pilihannya. Video ada di bawah ini.



Pada video di atas, gw mencoba mendengarkan sebuah lagu dengan memanfaatkan seluruh efek yang ada pada audio wizard, dan tanpa efek sama sekali.

Berikutnya, gw akan memutarkan sebuah lagu yang agak nge-jazz untuk dapat mengetahui secara lebih dalam lagi mengenai jangkauan frekwensi suara serta kedalaman bass-nya. Simak videonya!



Jadi, setakat ini, selain untuk nonton, ZenPad ini juga cukup mumpuni untuk mendengarkan musik bareng, mungkin saat sedang mengerjakan tugas kuliah, kerjaan kantor atau apapun. Tidak tertutup kemungkinan untuk mendengarkan siaran radio via streaming juga lho..


Dengerin radio, nonton TV pake streaming apps
Camera Test
Lalu? Apa kabar dengan kemampuan kameranya? Sebagai tablet hiburan, fitur kameranya boleh dibilang standar. Bisa dilihat sendiri contoh foto dengan menggunakan kamera belakang dan depan pada rangkaian foto di bawah ini.


Foto menggunakan kamera belakang
Foto menggunakan kamera depan
Untuk perekaman video-nya, ada 2 pilihan resolusi, yaitu TV dan HD. Walaupun gw kerja di TV, tapi sekarang sudah jamannya HD, jadi tes rekam video gw menggunakan resolusi HD. Silakan disimak video di bawah ini.



Bagaimana? OK juga kan hasilnya? 

Konklusi alias kesimpulan
ASUS Zenpad 7.0 dengan Audio Cover ini dapat dipertimbangkan sebagai tablet hiburan bagi keluarga maupun pribadi. Dikenal juga sebagai Zenpad Theater, unit ini kemungkinan besar ditujukan bagi pengguna yang hobi nonton bareng². Didukung oleh kemampuan speaker pada cover yang cukup memadai dalam menikmati segala bentuk hiburan dalam tablet ini, membuatnya layak untuk dipilih sebagai gadget pribadi, maupun hadiah bagi orang² yang kita sayangi.

ASUS Zenpad 7.0 Theater w/ Audio Cover ini dapat ditebus di toko online resmi ASUS Indonesia.

Semoga review dari gw ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca blog yg sedang mempertimbangkan untuk membeli tablet baru :)

Terima kasih.

[Proof of Concept] Dapatkah Memori Internal Smartphone Ditingkatkan?

Beberapa waktu lalu, dalam sebuah forum pengguna smartphone, seorang kawan gw melontarkan sebuah gagasan untuk meningkatkan memori penyimpanan internal menjadi 2x lipat dari standarnya. Tentu dengan gaya pernyataan beliau yang seringkali sulit diterima oleh logika awam. Bahkan dalam thread tersebut, walaupun beliau telah menunjukkan bukti², masih banyak yang belum bisa menerima kejeniusan beliau dengan lapang dada. Dan ketika beliau menantang seisi forum untuk membuktikannya, dengan memberikan upgrade gratis untuk 3 orang member yang pemberani, nampaknya tidak ada satupun yang tertarik, kecuali gw. So, secara bilateral gw hubungi beliau untuk konfirmasi, apakah benar demikian adanya tawaran tersebut, dan beliau mengiyakan, segera saja gw mempersiapkan sebuah smartphone dari ASUS yang bertipe Zenfone 5 generasi awal sekali.

Lokasi workshop : iBenerin
Keesokan harinya, sesuai janji pertemuan dengan beliau, akhirnya gw berangkat ke workshop beliau yang berlokasi di daerah Tebet, tepatnya di sebuah gedung kantor di belakang martabak Bazinga (tanpa n). Karena janjinya sebelum pukul 12 siang, karena beliau mau pulkam, gw sampai lokasi pukul 10 pagi, dan ternyata beliau baru saja terlelap. Maklum, beliau ini termasuk mahluk nocturnal :p Tunggu punya tunggu, akhirnya beliau bangun juga, dan segera gw menyerahkan smartphone gw untuk ditingkatkan. Waktu penyerahan adalah pada tanggal 9 Desember 2015, dan dijanjikan bahwa smartphone dapat diambil kembali selepas tanggal 15, yang mana akhirnya gw baru bisa luangkan waktu ke sana pada tanggal 17 Desember 2015, malam, selepas acara live Trending Topic edisi Spesial Star Wars.

Nah, sebelum smartphone diserahterimakan, gw sempat melakukan screenshot melalui aplikasi CPU-Z untuk memastikan kapasitas internal storagenya. Dan berikut ini adalah informasi unit gw sebelum ditingkatkan kapasitasnya.

Internal storage 8GB, tersedia ± 5GB
Kapasitas penyimpanan internal tidak akan pernah murni full karena juga ditumpangi oleh OS dan file system lainnya. Hal ini juga berlaku ketika kapasitas penyimpanan sudah ditingkatkan, dan berikut ini adalah screenshot yang gw ambil selepas pekerjaan selesai dilakukan.

Internal storage 16GB, tersedia ± 12GB
Isu yang sering terjadi saat mengganti internal memori adalah informasi baseband dan IMEI yang kosong. Seperti yang kebetulan terjadi pada kasus di bawah ini. 


Informasi baseband dan IMEI kosong
Hal ini tidak terjadi pada smartphone yg gw relakan untuk dijadikan ajang pembuktian peningkatan kapasitas memori internal. Seperti nampak pada screenshot di bawah ini.

Ki : Sebelum, Ka : Sesudah
Alhamdulillah, fungsi telpon, sms dan mobile data lainnya, termasuk wifi serta kamera berjalan dengan normal.

So, What's The Handicap??
Dari hasil obrolan semasa pengambilan unit, beliau menyatakan bahwa pada prinsipnya, semua merk smartphone memungkinkan untuk ditingkatkan kapasitas penyimpanan internalnya, hanya saja tipe emmc yang sesuai masih sulit didapatkan. Namun beliau berani mengklaim bahwa semua smarpthone ASUS generasi awal (Zenfone 4, 5, 6) serta tablet ASUS generasi awal (Fonepad) bisa ditingkatkan penyimpanan internalnya dengan tingkat keberhasilan 100%. Benar² luar biasa.

What's Next?
Banyak kawan yang berharap dan menanyakan, apakah mungkin jika kapasitas RAM yang ditingkatkan? Beliau menyatakan, hal itu mungkin saja, namun perlu diingat bahwa diperlukan teknik dan perangkat yang berbeda untuk melakukan itu, di mana faktor harga alatnya juga tidak bisa dikatakan murah.

Is It Worth?
Untuk saat ini, mungkin secara biaya masih tergolong tinggi, namun beliau menyatakan, harga itu fleksibel, bahkan jika emmc penggantinya bawa sendiri, cukup bayar ongkos jasa saja. Solusi yang umum, jika smartphone sudah menyediakan slot microSD, kebanyakan akan memilih itu. Mending beli microSD daripada cangkok emmc. Perlu diingat bahwa kecepatan baca/tulis memori internal tentunya lebih cepat daripada kecepatan baca/tulis pada microSD. Dan dari sudut pandang gw, solusi ini lebih cocok untuk  smarpthone yang tidak menyediakan opsi microSD, tentunya kembali kepada kemampuan finansial masing² pengguna.

Conclusion
Bahwa teori peningkatan kapasitas penyimpanan internal bukan lagi sekedar mitos belaka. Hal ini dimungkinkan dengan adanya perangkat yang memadai, emmc pengganti yang sesuai, serta keahlian dari sang eksekutornya tentu saja, seperti pada teori komputerisasi di mana faktor yang berperan penting ada 3, hardware, software dan brainware. 

Notes!
Ada baiknya kita sedikit menahan diri dalam melontarkan sebuah pernyataan. Lakukan sedikit information gathering, background checking, sebelum mencetuskan pernyataan yang cenderung memojokkan, merendahkan, bahkan menghakimi suatu hal yang mungkin pada kenyataannya, ilmu kita yang belum sampai pada tataran itu. Ini juga jadi catatan bagi gw pribadi dalam memberikan komentar, pernyataan maupun menyimpulkan sesuatu.

Sedikit bocoran, beliau memperbolehkan gw untuk mengambil gambar alat yg digunakan beliau untuk melakukan pekerjaan ini.

Alat yang nampak sederhana

Dan tentunya maskot workshop yang menjadi kawan beliau dalam setiap aktifitas, baik yang produktif, maupun non produktif :)

Sang maskot : iRongrong

Tidak lupa, salam dari beliau. Jangan sungkan untuk sekedar mampir dan berdiskusi tentang hal apapun :)

The Executor : Kang MAS / Mbah ITP
Terima kasih.

[Review] ASUS Zenfone Selfie

Halo semua para pembaca blog ini.. Apa kabar kalian? Semoga senantiasa sehat dan semangat..
Kali ini gw kedatangan sebuah paket yang sedang hangat dibicarakan sejak event ZenFestival 2015 yang lalu. 

Packing kayu standar pengiriman ASUS Indonesia untuk unit reviewnya.

Ya! Sebuah smartphone ASUS Zenfone Selfie! Menurut informasi yang tercantum di box-nya, unit ini menggunakan prosesor berkode MSM8939 yang memiliki kecepatan clock sebesar 1,5GHz, sudah mendukung 4G/LTE, berwarna pink, dengan memori sebesar 3GB serta internal storage sebesar 32GB. Masih menggunakan OS android Lollipop, dengan bentang layar sepanjang 5,5 inci diagonal dan yang spesial lagi, dual kamera dengan spesifikasi yang sama, yaitu 13 MegaPixels. Nanti kita akan cocokkan dengan spesifikasi berdasarkan aplikasi benchmark. Oya, unit yang gw terima ini sudah termasuk kartu SIM dari Mentari, dan sudah 4G ready lho. Dan juga bergaransi resmi dari TAM (Tenang Aku Memakainya) :p

Unboxing
Mari kita bongkar segelnya, dan segera kita puaskan rasa penasaran kita akan unit ini.

Isi dalam paket penjualan Zenfone Selfie.

Seperti halnya unit Zenfone terdahulu, unit ini pun sangat minimalis dalam paket pembeliannya. Hanya ada handset, kabel USB, kepala charger, buku manual dan kartu garansi. Earphone belum menjadi standar kelengkapan dalam penjualan smartphone lini Zenfone. Tapi tak mengapa, itu artinya ASUS konsisten dalam hal yang penting dan utama dalam smartphone adalah handsetnya.

Yuk, kita lanjutkan pengembaraan kita dalam membongkar keistimewaan Zenfone Selfie ini.

Baterai Zenfone Selfie bisa dilepas.
Ternyata, ada yang berbeda saat cover belakang Zenfone Selfie ini dibuka, yaitu baterainya bisa dilepas. Baterai berkapasitas 3000mAh ini diyakini memiliki daya tahan yang cukup untuk menjalankan segala aplikasi yang dibutuhkan oleh user dalam jangka waktu yang wajar. Dan menurut informasinya lagi, baterai ini kompatibel dengan Zenfone 2 Laser. Artinya, stok baterai aman.

Dual Sim-card, dual camera, dual LED Flash.
Kemudian dapat kita pastikan bahwa unit ini mendukung pemanfaatan dua SIM-card, namun gw belum bisa memastikan/mencoba apakah kedua slot ini mendukung 4G, atau hanya slot SIM 1 saja yang bisa digunakan oleh SIM Card 4G/LTE. Jika dirasakan, memori internalnya yang sebesar 32GB masih kurang, unit ini juga menyediakan slot memory card berjenis Micro-SD yang sudah cukup dikenal di kalangan pengguna smartphone. Dan yang membuatnya berbeda dari smartphone lainnya adalah, kamera depannya sejenis dengan kamera belakangnya. 13MP dengan Dual LED-Flash untuk hasil kamera depan yang sama jernihnya dengan kamera belakang. Incredible!

Benchmark
Untuk menguji performa smartphone ini, gw akan menggunakan 2 aplikasi saja, serta 1 aplikasi untuk mengintip spesifikasi teknis di dalamnya.
Pertama², gw akan gunakan aplikasi Antutu yang sudah sangat fenomenal itu, dan berikut ini adalah hasil yang didapatkan oleh Zenfone Selfie.

Hasil tes Antutu Benchmark.
Dapat dilihat bahwa skor Antutu-nya sebesar 30 ribuan. Agak mencengangkan mengingat saat testing kemampuan 3D-nya, smartphone ini agak tersendat² dalam melaksanakan tugasnya. Dari informasi yang ditampilkan oleh aplikasi ini juga, dapat diketahui bahwa unit ini terdeteksi memiliki 8 core (Qualcomm Snapdragon 615) dan GPU Adreno 405.

Kemudian gw akan melakukan uji performa dengan menggunakan aplikasi CamSpeed. Dan hasilnya dapat dilihat di bawah ini.

Hasil tes CamSpeed.
Kemudian untuk mengintip spesifikasinya, gw gunakan aplikasi CPU-Z.

Detil informasi yang ditampilkan oleh aplikasi CPU-Z.
Dapat dilihat di sana, bahwa spesifikasi dari Zenfone Selfie ini cukup gahar di kelasnya. Kenapa? Dengan prosesor 8 inti, RAM 3GB, internal 32GB, layar 5,5 inci Full HD 1080, serta Corning Gorilla Glass 4 untuk kepastian anti gores dan anti sidik jari, unit ini jauh lebih dari cukup untuk mendukung alasan utama kenapa smartphone ini dibuat, yaitu selfie.

PixelMaster 2.0
Sebagai smartphone generasi ke sekian dari lini Zenfone, unit yang mentargetkan user para penggemar foto diri ini, sudah dilengkapi dengan aplikasi PixelMaster versi 2.0 yang memiliki banyak pilihan mode dan fitur. Dan kerennya lagi, jumlah pilihan mode pada kamera depan sama banyaknya dengan mode pada kamera belakang. Ini menjadi spesial karena pada umumnya, fitur mode pada kamera depan biasanya lebih sedikit dan terbatas daripada kamera belakang. Mungkin ini disebabkan karena spesifikasi kamera pada Zenfone Selfie ini identik satu sama lain.


Pilihan mode pada kamera depan.

Secara default, saat kita akan menggunakan kamera depan untuk mengambil gambar, mode yang digunakan adalah Beautification. Di bawah ini, gw akan membandingkan foto selfie yang diambil tanpa bantuan flash, dengan lampu LED, dan dengan flash.


Ki-ka : tanpa flash, dengan lampu LED, dengan flash

Pada gambar di atas, ternyata penggunaan bantuan lampu LED (fungsi senter, bukan flash) mampu memberikan skin-tone yang lebih natural. Simak gambar di bawah ini agar lebih jelas, mode flash yang tersedia khusus untuk Zenfone Selfie.


mode flash yang tersedia pada kamera depan (lingkaran merah)

Berikut ini, gw akan tampilkan perbandingan foto yang diambil dengan kamera belakang dengan foto yang diambil dengan kamera depan.





Rear x Front Camera

Kemudian foto perbandingan antara beberapa mode yang kemungkinan sering dipakai, dalam kondisi indoor vs outdoor.



Beautification

Kemudian gw coba tes untuk mode Depth of Field dalam kondisi indoor dan outdoor.


DoF indoor x outdoor

Lalu gw juga tes untuk mode miniatur, seperti nampak pada gambar di bawah ini.


Miniatur mode
Pada mode ini, entah kenapa warnanya jadi jauh lebih cerah dan tajam, bahkan cenderung over. 

Tidak lupa juga ada mode effects, di mana pada mode ini ada beberapa pilihan instan untuk mengubah color tone maupun menambahkan border. Salah satu contohnya adalah seperti gambar di bawah ini.


Mode FX berbunga²

Dan yang bikin gw terpana, mode manual pun tersedia untuk kamera depannya. Contoh tampilan mode manual saat akan mengambil gambar.


Tampilan mode manual front camera
Pada mode ini, bakalan asik untuk lebih ngulik setingan kameranya. Contoh hasil foto dengan permainan kamera setting bisa ditengok di bawah ini.


Setting manual sedikit di atas normal
Setting manual dengan ISO rendah
Setting manual dengan ISO tinggi
Selain mode di atas, masih ada beberapa mode lainnya lagi yang juga menarik seperti selfie panorama, time-lapse, smart remove dan lain², tapi karena mode itu jarang gw pake dan udah terdapat di jajaran ASUS Zenfone lainnya, maka untuk kali ini gw nggak akan melakukan tes lagi.

Baiklah, itu semua adalah mode pengambilan foto dengan memanfaatkan kamera depan. Selanjutnya gw akan berikan contoh perekaman video dengan menggunakan kamera depan.

Video Recording Sample




Betapa hasil rekam video pada kamera depan pun cukup jernih dan tajam. Bahkan resolusi FullHD pun sanggup dijalaninya. Luar biasa. Zenfone Selfie benar² memberikan solusi bagi pengguna yang harus 'menjual dirinya' untuk kepentingan komersial, seperti public figure, maupun yang sedang trend belakangan ini, yaitu artis Youtube.

Dengan tidak menafikan fungsi utamanya sebagai smartphone narsis, gw akan coba melakukan beberapa tes untuk menjalankan beberapa game yang gw anggap cukup menguras performa. Stay tune..

Gaming Test
Untuk gaming test ini, gw akan pilihkan 3 game yang cukup menarik untuk mengisi waktu. Sudah siap? Silakan nikmati rangkaian video test berikut ini.

Hungry Shark Evolution



Real Racing 3

Warship Battle

Konklusi
Sebagai smartphone yang memiliki kelebihan bagi penyuka foto selfie, smartphone ini juga mumpuni untuk memainkan beberapa games yang memiliki tampilan 3D yang menarik. Selain itu juga, smartphone ini bisa menjadi solusi bagi penggemar fotografi mainan seperti #toysgraphyID maupun #Zifu dengan kemampuan jarak fokus 6cm dari obyek fotonya.

Bagi yang berminat, produk ini bisa didapatkan di toko online resmi ASUS Indonesia. Juga tersedia dalam beberapa pilihan warna yang sesuai dengan kepribadian kita.


Terima kasih.

Bonus!
Temen kantor yang teracuni Zenfone Selfie