Cita-citaku
saat ini adalah ingin memiliki usaha sendiri, yang ku kelola sendiri bersama
keluarga, sebagai persiapan untuk menyongsong masa tua, dan juga sebagai
warisan bagi anak-anak kami. Mengapa memilih kafe? Karena istriku memiliki
bakat dalam mengolah bahan pangan, dari memasak untuk lauk, sampai membuat roti
dan kue. Nah! Potensi ini yang ingin kubantu untuk kembangkan, di mana pasangan
dari roti dan kue sejatinya adalah kopi. Bukan kebetulan pula karena diriku ini
juga penggemar minuman berbahan dasar kopi.
Konsep
Kafe yang
kuimpikan sangat sederhana, kafe mungil dengan sentuhan tradisional bernuansa
kampung, di mana tempat ini menjadi tempat ngumpul (cangkruk) orang-orang ngobrol santai, sosialisasi, tanpa koneksi free-wifi. Impian kami, tempat ini jadi
tempat silaturahmi bagi pengunjungnya, menjadi lokasi ajang berkumpulnya
orang-orang menjalin hubungan antar sesama, menambah saudara, bahkan mungkin
menemukan jodohnya.
Ilustrasi Kafe |
Selain
sebagai tempat berkumpul untuk ngobrol santai, kafe kami ini juga menyediakan meeting space dengan konsep terbuka,
berkapasitas 15-20 orang, dilengkapi dengan wireless
proyektor dan sound system mandiri. Hal
ini sudah umum di banyak tempat mengingat seringkali diskusi dan presentasi
lebih efektif dilakukan dalam kondisi yang santai dan nyaman.
Sebagai bentuk
usaha kuliner, kafe kami juga mengedepankan kesegaran dalam setiap menu yang
kami sajikan. Oleh sebab itu, dapur kami pun kelak akan memiliki oven listrik
yang cukup mumpuni, sehingga semua roti dan kue yang kami sajikan masih dalam
kondisi ‘fresh baked/from the oven’. Dan
juga, untuk olahan minuman berbahan dasar kopi, kami juga akan memiliki mesin
pengolah biji kopi semi otomatis untuk setiap sajian minuman kopi di kafe kami.
Biji kopi yang kami gunakan pun merupakan biji kopi terbaik yang kami peroleh
dari seluruh pelosok Indonesia.
Ilustrasi Peralatan Dapur Kafe |
Teknologi
canggih aku perlukan, karena aku memiiki ide untuk memanfaatkan 1 buah komputer
namun memiliki banyak fungsi. Nantinya komputer tersebut akan memiliki fungsi
utama sebagai pencatat pesanan dan mesin kasir, selain itu juga sebagai music player untuk pendukung suasana di
kafe kami, menampilkan menu yang tersedia dan juga menu special hari ini. Aku
yakin, dengan teknologi yang tepat, segala keinginanku untuk kafe ini dapat
terwujud.
ASUS AIO V220IC |
Untuk
kebutuhan teknologi komputasi di kafe kami nanti, pilihan jatuh pada ASUS All-In-One
V220IC. ASUS AIO V220IC diperkuat oleh teknologi Intel Processor terkini (Core
i3 6100U) yang berkinerja tinggi namun dengan harga yang terjangkau. Bagaimana
tidak? Intel Core i3 6100U berlari di frekwensi 2.30GHz, dengan 3MB SmartCache dan dukungan komputasi 64bit,
menjadikannya fleksibel dipasangkan dengan memori di atas 4GB sekalipun.
Ditambah lagi kemampuannya untuk menjalankan 4 instruksi/tugas secara
bersamaan, namun tetap berdaya rendah, hanya 15W saja, menjadikannya sebagai pilihan
yang logis untuk sebuah komputer yang dapat melakukan beberapa fungsi
sekaligus, namun tetap dalam anggaran yang sudah kami tetapkan.
Bentuknya yang
ramping dan ringkas, tentunya juga menjadi pertimbangan kami dalam memilih ASUS
AIO Z220IC ini di kafe kami yang mungil nanti, mengingat space yang terbatas,
membuat kami harus benar-benar memanfaatkan setiap jengkal yang tersedia secara
optimal.
ASUS AIO V220IC White |
Aplikasi yang
akan kami gunakan nantinya akan lebih banyak memanfaatkan layar sentuh.
Dukungan layar sentuh 10 jari dari ASUS AIO Z220IC ini akan sangat membantu
dalam proses pemesanan hingga proses pembayaran kelak. Lagipula, mempelajari
sebuah aplikasi dengan antarmuka sentuhan sejauh ini lebih mudah dipahami
daripada metode tradisional lain, seperti mengetik misalnya.
Ilustrasi Aplikasi Kafe dengan metode input Layar Sentuh |
Menurut
informasi, beberapa tipe tertentu dari ASUS AIO bahkan sudah memiliki modul NFC dan pembaca SmartCard, yang tentunya akan dapat lebih memberikan nilai tambah
dalam setiap transaksi pada aplikasi bisnis yang kita miliki. Bayangan kami,
transaksi dengan menggunakan e-money
atau debit/credit card langsung
menggunakan ASUS AIO, suatu hal yang luar biasa, belum pernah ku temui hal itu
sebelumnya.
Interkoneksi
Di bagian
belakang unit ASUS AIO V220IC, disediakan berbagai macam port untuk koneksi ke
perangkat lain. Tampilannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Layout bagian belakang ASUS AIO V220IC |
Tampak
pada gambar di atas, ada 2 bagian tertutup yang dapat dibuka dengan mudah,
yaitu bagian RAM dan bagian port Audio/Media
Reader. Untuk kebutuhan komputer sebagai music player di kafe kami, dapat dengan mudah menghubungkan kabel
audio dari perangkat sound system ke port headphone.
Di belakang juga terdapat port HDMI-Out untuk menampilkan tampilan layar mode extended ke external display/tv layar datar, yang sedianya akan kami manfaatkan
untuk menampilkan daftar menu dan menu andalan hari itu. Selain itu juga
terdapat sebuah port USB 2.0 dan 2 buah port USB 3.0 untuk manfaat lainnya,
serta sebuah port LAN untuk koneksi ke internet bila diperlukan. Cukup melimpah
fasilitas yang disediakan pada ASUS AIO V220IC ini.
Spesifikasi
Berikut ini
adalah daftar spesifikasi dari ASUS All-In-One V220IC yang kami pilih.
Penutup
Demikianlah
impianku untuk dapat memiliki usaha sendiri, sebuah kafe mungil nan sederhana,
namun didukung oleh produk teknologi yang tepat guna, elegan dalam penampilan
dan unggul dalam performa. Lalu, bagaimana dengan impian kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar