Artikel Unggulan

Makna IP Rating pada Gawai

Kita sering menemukan istilah IP sekian-sekian ketika sedang membaca spesifikasi teknis sebuah gawai. Kode ini umumnya digunakan untuk meruj...

[Story] Cemonk Problem

Rabu malam yang lalu, gw pulang cukup larut. Dan seperti biasa, sebelon pulang, gw selalu berdoa demi keselamatan di perjalanan. Si cemonk pun gw pacu perlahan, melewati deretan kendaraan yang masih parkir di lahan kantor, sambil menyapa beberapa rekan yang masih bertahan di sana. Keluar dari areal kantor, cemonk pun gw pacu lebih kencang lagi.

Di traffic light perempatan blok S menuju Tendean, suara mesin cemonk masih terdengar wajar, gak ada keanehan di sana. Lalu gw pun segera menuju traffic light berikutnya, kolong jembatan layang Mampang. Di sini, gw udah mulai curiga, karena mendadak muncul suara 'klik-klik-klik' dari area blok mesin. Hmm.. Gw pikir, mungkin rante ketengnya sudah aus dan harus segera diganti. Dan gw pun memacu si cemonk kembali sedikit lebih kencang, dengan harapan tidak terjadi gangguan di sisa perjalanan gw pulang menuju rumah.

Di jembatan layang depan Plasa Kalibata, suaranya makin menggila. Gw sedikit panik dan memacunya lebih kencang lagi. Bad decision! Mesin cemonk jadi nggak stabil, langsamnya menghilang. Dan selama itu pula gw harus memainkan gas untuk mempertahankan kondisi mesin cemonk agar tidak mati, takutnya kalo keburu mati, susah buat diidupin lagi (pengalaman klep bengkok sekitar 1-2 tahun yang lalu).

Lepas dari traffic light jambul, menuju jalan condet raya, gw pacu si cemonk dengan sedikit santai dan pasrah. Pikir gw, kalo mogok di condet raya, sedorong²nya pun masih di kampung bini gw lah :p Tapi syukur alhamdulillah, cemonk tetap mampu bertahan sampai depan rumah, walopun suara mesinnya makin gak karuan. Yang awalmya hanya berbunyi 'klik-klik-klik' dengan samar, lalu 'klek-klek-klek' dan terakhir bunyinya 'KLAK-KLAK-KLAK' dengan kencang, sampai² gw pun takut klepnya pecah dan mesinnya meledak #lebay. Awalnya, malam itu kami berencana menginap di rumah bapak, karena Khansa sudah duluan pergi ke sana, namun karena gw kemaleman dan kondisi mesin cemonk yang menakutkan itu, akhirnya kami pun membatalkan niat tsb. Malam itu, gw tidur dengan suasana hati yang kelam, karena kebayang berapa besar dana yg harus gw sediakan jika cemonk harus turun mesin lagi.

Yamaha Jupeter :p
Besoknya, Ai dan mamanya berangkat duluan ke rumah bapak, sedangkan gw masih sedikit beresin rumah bagian belakang sebelum kemudian siap² berangkat kerja. Karena rencananya emang mo taro motor dulu di bengkel langganan, maka cemonk pun gw dorong ke rumah bapak. Ternyata bini gw nggak setuju kalo naro motor di bengkel nggak ditungguin, takutnya dikerjain lagi sama oknum montir yang nakal, padahal gw udah percaya sama montir langganan gw ini. Yawda, sementara cemonk nginep dulu di rumah bapak, sedangkan gw berangkat kantor pake si Jupe, motor adik ipar gw yg kebetulan sedang umroh #subhanallah.

Esok harinya masih sama, karena Jumat bengkel langganan gw selalu tutup, maka gw masih menggunakan Jupe untuk berangkat kerja. Praktis, gw hanya bisa merencanakan untuk membawa cemonk pada hari Sabtu atau Minggunya. Awalnya sih, Sabtu itu jadwal bawa Khansa kontrol ke dokter lagi pasca kena DBD beberapa waktu lalu, namun ternyata hari sabtu, Khansa ada ujian Pramuka di bumi perkemahan Ragunan. Terpaksa deh, kontrol diundur hari Senin #insyaAllah, sedangkan setelah gw anter Khansa ke sekolah, karena berangkatnya bareng² pake truk Angkatan, gw pun bergegas membawa cemonk ke bengkel langganan dengan cara mendorongnya, saking takutnya gw idupin tu motor.

Blok mesin cemonk :)
Dengan berbekal doa dan semangat, supaya cemonk cepat sehat dan tidak sampai turun mesin, gw ikhlas mendorong si cemonk sampai ke pelataran bengkel. Oya, nama bengkelnya Sumatra Motor. Lokasinya nggak jauh dari perempatan jalan Batu Ampar 1 yang menuju Kramat Jati, dengan jalan Batu Ampar 2 yang menuju jalan Budaya. Jika dari arah Batu Ampar 1 menuju Kramat Jati, di perempatan tsb belok kanan, gak jauh dari tukang gorengan, sebelah kiri jalan. Bengkel ini gw rekomendasikan karena servisnya OK punya, banyak juga rekan² sesama pengguna Tiger (Cemonk itu Honda Tiger edisi '96) yang menggunakan jasa bengkel ini untuk merawat tunggangannya. Alhamdulillah, cemonk dapet giliran ketiga, karena di saat gw datang, sudah ada 2 motor yang sedang ditangani. Untungnya gak lama, motor pertama kelar dan sang montir kepercayaan langsung menghandle si cemonk. Setelah dicoba untuk dihidupkan, montir langsung bilang, cek tonjokan tensioner, keteng dan klep dulu ya? Jadi nggak langsung dibongkar mesinnya :p Eh, bener juga. Setelah dibuka bagian tonjokan tensionernya, ternyata bagian yg mestinya bergerak/main, sama sekali mendem. Itu yang menyebabkan bunyi klep saling berbenturan, oblak semua dalemnya. Kemudian, bagian demi bagian dibongkar, alhasil diketahui bahwa bagian per yg berupa plat baja putus sehingga bagian yg mestinya menekan jadi letoy. Akhirnya bagian itu diperbaiki, diperkuat dengan peralatan yang ada di bengkel. Canggih! Dengan cara yang sederhana, LAT (itu nama sparepartnya) berfungsi lagi seperti sediakala, bahkan lebih ajib karena seperti baru! Kemudian montir memeriksa timing klep, karena pada umumnya jika keteng sempet kendor, maka timing klep akan  mengalami kekacauan. Dan benar! Timing sedikit 'lari' sehingga mesin jadi nggak langsam. Dengan cara membuka  katup bagian spool, sang montir melakukan adjustment supaya timingnya tepat, lalu kemudian memeriksa celah pada klep. Setelah semuanya dilakukan dengan cermat, semua peralatan dipasang kembali dan mesin coba dihidupkan. Voila! Mesin cemonk kembali halus dan normal. Alhamdulillah, nggak perlu sampai turun mesin. Hilang semua kegundahan dan kegalauan di hati mengenai biayanya :) Semoga cemonk masih bisa bertahan sampai 10 tahun ke depan mengisi cerita kehidupan kami yang sederhana ini, aamiin~

Keterangan sparepart yang diperbaiki :
LAT = Lifter Assembly Tensioner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar