Artikel Unggulan

ROG Phone 8, Lebih dari Sekadar Smartphone Gaming!

  ROG Phone merupakan seri smartphone gaming Android rancangan ASUS. Seri ROG Phone pertama kali diumumkan pada tanggal 8 Juni 2018 di ajang...

Antara Nasi, Kecap dan Bawang Goreng


Nasi kecap, belakangan ini sering dijadikan meme atau candaan bagi orang-orang yang khilaf karena hobi. Mungkin belum banyak yang paham kenapa hal ini terjadi. Hobi, bagi sebagian orang, seringkali menggoyang tatanan ekonomi rumah tangga, sehingga mengubah pola makan yang tadinya 4 sehat 5 sempurna, menjadi seadanya saja. Sebelumnya di kalangan komunitas hobi, stok mie instan sekardus jadi bahan candaan untuk meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja setelah khilaf belanja. Namun, semua itu bergeser ke sebuah menu yang mungkin lebih sehat, yaitu nasi dan kecap.


Masa kecil saya dulu, saya termasuk orang yang suka memilih-milih soal makanan. Meski kedua orangtua saya yang pegawai negeri, mampu mencukupi kebutuhan pangan kami, namun kesukaan dan kedoyanan kami dalam hal makanan tidak sama. Orangtua kami cukup tegas dalam urusan ini, makan yang ada, kalau nggak suka, nggak makan. Suatu sikap yang sebetulnya mendidik kami untuk lebih menghargai makanan yang sudah tersedia di atas meja makan keluarga. Namun, namanya juga masih anak-anak, seringkali ego dan ketidaksukaan terhadap menu tertentu membuat kami memilih menu yang lain.

Beruntung, orangtua kami selalu menyediakan kecap dan terkadang bawang goreng dalam jumlah yang cukup aman untuk 1-2 bulan. Oya, masa kecil saya di Jember dulu, membuat saya mengerti betapa belanja bahan masakan di Jember dengan uang yang sedikit, mampu memberikan variasi bahan makanan yang banyak, bila dibandingkan dengan Jakarta atau kota besar lainnya. Contoh saja, pete sepapan di Jakarta pernah tembus 20 ribu rupiah, sedangkan di Jember, 20 ribu rupiah bisa menebus pete beberapa ombyok. Lha wong 5 ribu rupiah aja bisa dapat seikat pete dengan jumlah beberapa belas papan :D

sumber : guesehat.com

Alhamdulillah, berkat pengalaman masa kecil seperti itu, di kala dewasa sekarang ini, selera makan saya sudah jauh berubah. Makan seadanya merupakan hal yang biasa, yang patut disyukuri keberadaannya. Bahkan, ketika merasa bosan dengan ramainya variasi lauk dan sayuran, baik masak sendiri atau beli di warteg, menu basic yang masih saya nikmati tetap sama. Nasi kecap saja cukup, jika ada tambahan telur atau bawang goreng, atau kerupuk, itu sudah sangat menyenangkan.

Hidup di Jakarta, dengan segala aktifitas pekerjaan dan kemacetan selama perjalanan pergi dan pulang, membuat saya harus menyiasati pengeluaran, khususnya untuk makan siang di kantor, atau kadang sampai sore juga. Biasanya saya membawa bekal dari rumah, dengan nasi dan lauk yang tersedia pagi harinya. Tapi, membawa bekal setiap hari, meski menunya berbeda-beda, kadang menemui kejenuhan juga bukan? Dari situ saya teringat masa kecil saya, di kala betapa nikmatnya makan nasi hangat dengan kecap dan taburan bawang goreng di atasnya. Ugh! Aroma bawang goreng yang wangi, sungguh menambah selera..


Di tengah problema harga bawang merah yang tinggi, serta kesibukan lain yang menyebabkan tidak mungkin menggoreng bawang sendiri, saya berpikir praktis saja. Gimana caranya bisa sedia bawang goreng di kantor sebagai teman makan siang. Lalu saya dapat rekomendasi bahwa ada produk bawang goreng khas Madura produksi Ny. Emmet yang gurih dan renyah. Wah! Kebetulan nih, mana bisa order online pula. Akhirnya, setelah mendapat tautan di marketplace Shopee, saya pun belanja bawang goreng Ny. Emmet di sana. Nggak cuma 1, tapi langsung 2 botol, biar nggak usah bolak-balik order dalam jangka waktu yang berdekatan. 


Sekarang, urusan makan siang di kantor jadi lebih menyenangkan berkat kehadiran bawang goreng Ny. Emmet. Seperti biasa, jika bekal sudah habis tapi sorenya lapar lagi, saya bisa pesan mie goreng instan yang dibuat secara direbus di pantry kantor. Dan iyes! Kombinasi mie goreng instan dan bawang goreng serta telur adalah kombinasi mahakarya yang HQQ.

Oya, selain bawang goreng, lapak Ny. Emmet di Shopee juga menyediakan produk kuliner lain seperti kentang mustofa (ada 2 macam, normal dan bulat), serta rendang telur. Semuanya diproduksi sendiri secara higienis oleh Ny. Emmet. Bisa dilihat-lihat dulu di sana, siapa tau berminat. Linknya ada di bawah ini.

"https://shopee.co.id/duisharyani"

Selamat mencoba dan menikmati. Kalau sudah ada yang mencobanya, boleh tulis testi di kolom komentar ya?


Salam kompak persahabatan selalu..



4 komentar:

  1. Wah, nampak enaaak...aku suka bawang goreng kriukk..kalau abahku sukanya nasi panas, mentega dan bawang goreng hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini menu masa kecilku Mbak.. aroma bawang goreng gatau kenapa selalu menambah selera.. makan jadi lebih banyak, dietnya besok aja..

      Hapus
  2. Bawang gorengnya enak buat taburan makanan apa aja ya mas... Gurih dan renyah banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu sebabnya saya simpan sebotol di kantor Mbak.. untuk menemani makan siang yang tak tentu menunya apa..

      Hapus